Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencahayai Tubuh  

image-gnews
GLOW(SALIHARA/WITJAK)
GLOW(SALIHARA/WITJAK)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - p { margin-bottom: 0.08in; }Tubuhnya bermandikan cahaya terang-benderang. Saat ia meringkuk, cahaya itu ikut mengerut. Begitu juga ketika tubuhnya meregang, sinar terang itu sangat patuh meniru gerak sang penari.

 

Seluruh ruang pertunjukan gelap pekat. Yang ada hanyalah sinar terang yang ditembakkan vertikal pada satu bidang bujur sangkar di bawahnya yang berwarna sama: putih.

 

Itulah suguhan tarian menarik yang dihadirkan dalam Festival Salihara ketiga pada Jumat dan Sabtu malam lalu. Bertempat di Teater Black Box Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kelompok tari asal Australia, Chunky Move, menampilkan tari modern dengan perpaduan artistik antara gerak tubuh dan teknologi sinar laser.

 

Mencahayai tubuh yang bergerak. Begitulah kira-kira konsep pertunjukan tari yang berjudul Glow itu. Sajian tari yang berlangsung singkat, hanya 15 menit, digarap oleh Direktur Artistik Gideon Obarzanek dengan sangat detail dan luar biasa. "Pertunjukan ini tidak bisa dipersiapkan dalam waktu singkat. Terutama proses artistiknya yang sangat rumit," kata Obarzanek seusai pentas.

 

Hasil pertunjukan memang tidak terlihat rumit. Penari mengekspresikan tubuhnya dengan gerak tari modern, lalu proyektor menembakkan sinar laser dari atas, tepat ke tubuh penari atau alas putih sebagai bidang panggung.

 

Wujud sinar itu bermacam-macam. Lihat saja ketika penari meringkuk dan kemudian sinar itu memerangkap tubuhnya. Lalu ketika tubuhnya terseret dari ujung diagonal satu ke yang lain, dua garis vertikal-horizontal itu pun ikut mengerucut, mengikuti gerak tubuh.

 

Atau ketika sinar laser tersebut membentuk jaring-jaring yang seolah memindai seluruh tubuh penari. Pantulan cahaya yang mengenai tubuh, menjadikan tubuh penari menggelembung, seperti tubuh seekor zebra yang tak berdaya.

 

Yang juga sangat menarik ketika sang penari membuat gerakan chaos. Ia seakan memerankan seonggok tubuh yang menjadi sampah. Setiap kali tubuhnya bergetar, selalu ada bekas hitam di lantai putih itu. Berguling-guling, ia ingin melepaskan kotoran hitam itu dari tubuhnya. Menjerit-jerit kecil, serak seperti cericit tikus. Ia berdiri, kotoran itu menggenang hitam. Lama-lama genangan itu merasuk kembali ke dalam tubuh melalui ujung kaki. Luar biasa, apalagi setiap gerakan disertai dengan efek suara yang mencekam.

 

Lain lagi penampilan ketika cahaya itu membentuk kurva tertutup yang elastis. Penari mengeksplorasi tubuh di atas lantai, sinar-sinar itu mengikuti siku-siku tubuhnya terutama gerakan ujung tangan dan kaki. Atau, membentuk jaring geometrik yang selalu mengikuti ke mana tubuh bergerak.

 

Pola visualisasi sinar laser dirancang dengan satu program komputer. "Semua gerak diciptakan oleh infra merah yang menangkap gerak tubuh penari," kata Obarzanek. Ia menjelaskan, proyektor dan sensor infra merah adalah alat yang berbeda. Infra merah ini menangkap tekstur benda yang berbeda. Alas putih sebagai panggung terbuat dari plastik dihadapkan pada tubuh penari. Dengan tekstur yang berbeda itulah, gerakan penari dapat tertangkap. Bahkan kostum penari juga tidak khusus. Ia hanya memakai bahan wol yang lembut.

 

Kemudian sensor gerak itu ditangkap oleh komputer. Dengan program tertentu, pola sinar dipilih dan ditembakkan menjadi suguhan artistik melalui proyektor.

 

Pertunjukan ini diawali dengan sajian gerak tubuh beberapa wanita yang direkam dan disusun menjadi sebuah film pendek. Gerak tari dari beberapa wanita itu merepresentasikan hubungan antara dirinya dan sang ayah atau keluarga. Pelbagai macam gaya dan ekspresi tubuh diperlihatkan di sini. Mereka memiliki style masing-masing.

 

Glow pertama kali dipentaskan pada 2006 di Australia. Saat itu, garapan ini mendapat respons dan pujian yang luar biasa. Ya, sekali lagi, Glow boleh dibilang “hanya” permainan cahaya. Tapi itu semua terlihat nyata.

 

 

ISMI WAHID | NUNUY NURHAYATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.