Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hamlet Tak Perlu Serius  

image-gnews
Rajat kapoor. (TEMPO/Novi Kartika)
Rajat kapoor. (TEMPO/Novi Kartika)
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badut pendek berwajah tua dan menjinjing koper lusuh itu ngotot ingin jadi Hamlet. Popo, nama badut itu, merasa pantas jadi sang tokoh utama dan meminta dukungan penonton. "Hei, ayolah, betapa susahnya datang dari Bombay ke Jakarta. Dikit-dikit macet, dikit-dikit no parking," keluhnya lantang. Apa mau dikata, penonton setuju, maka akhirnya ia pun terpilih.


Hamlet sebenarnya sebuah drama Shakespeare yang gelap. Kisah itu bertabur tragedi dan berujung pada kematian. Hamlet adalah seorang pangeran di Denmark. Ayahnya baru meninggal dan pamannya, Claudius, naik tahta. Ibunya, Gertrude, dinikahi Claudius. Hal ini membuat Hamlet merasa sangat sedih. Pada saat yang sama, beberapa teman Hamlet melihat hantu yang mengaku dirinya ayah Hamlet. Ia disuruh untuk membalas dendam karena Claudius telah membunuhnya.


Tapi, tak ada air mata yang tumpah dalam pertunjukan kali ini. Bagaimana bisa? Sebab, dalam pertunjukan Hamlet karya Rajat Kapoor yang pentas di Teater Salihara, Senin dan Selasa malam lalu, telah membelot menjadi komedi satir. Kapoor menafsirkan kisah sedih itu menjadi Hamlet The Clown Prince dengan konsep Clown Company, badut India dengan aksen Italia dan Prancis. Enam badut yang tengah bersekolah teater memerankan tokoh Getrude, Raja Claudius, Polonius, Ophelia, hantu ayah Hamlet, dan Laertes.


Meski dikemas berbeda, tak ada perubahan drastis dengan kisah aslinya. Hamlet, yang seharusnya gagah dan tampan, digambarkan dengan badut jelek. "Oh, tidak, mana mungkin aku punya anak akan seburuk ini. Bisakah diganti?". Keluhan ayah Hamlet itu memancing tawa penonton. "Oke, Hamlet, why so serious". Sebuah kicauan jargon Joker dalam film Batman, The Dark Knight, yang terlontar itu menambah lucu suasana. Sehabis beradegan, mereka membahasnya sendiri dengan jenaka.


Gertrude kali ini digambarkan sebagai wanita murahan. Tak hanya bercumbu dengan Claudius, ia pun menggoda penonton bule dengan melempar kain merah marun yang diartikan sebagai ajakan bercinta. Ia memanggil Hamlet dengan sebutan sayang "Hamy". Tampaknya Kapoor sedikit meledek karya berat itu. "Ayolah, ini Shakespeare, bukannya chicklit," gertak satu badut yang berperan sebagai sutradara kelas.


Misi Kapoor menjadikan mood penonton terjun bebas antara sedih dan lucu, kian gamblang. Lihatlah bagaiamana badut bernama Vito Mr. Egg--karena memang suka memegang telur ayam--, yang berperan sebagai hantu, dan Raja Claudius melontarkan tari-tarian energik. Di tengah cerita serius, ia sendirian menari ala artis-artis Bollywood di film. Dan, lebih seru lagi, ia berjalan mundur alias moon walker dan merasa dirinya mirip Michael Jackson.


Dalam naskah asli, seusai pertikaian Hamlet dan Getrude, ia tak sengaja menusuk Polonius, penasehat raja, yang bersembunyi di balik tirai. Ia mengira itu adalah Claudius. Saat tragis itu dinarasikan berbeda. Hamlet dan Getrude berada di atas panggung drama, keduanya lupa dialog. Dari samping tirai, si badut Nemo berusaha membantu Hamlet dengan membisikkan kalimat, yang makin lama makin cerewet, hingga Hamlet berang dan pun menusuk Nemo, yang berperan sebagai Polonius. Tragedi pun disulap komedi.


Ophelia, yang diperankan badut bernama Fufu, hanya muncul sebentar. Ia menengadah ke atas, lalu tersungkur di lantai pentas. Ophelia mati tenggelam. Leartes, yang mendadak diperankan badut sutradara kelas, pun mengajak duel. Pedang Leartes dan minuman Hamlet telah diracuni Claudius. Ironis, cawan anggur itu justru diminum Getrude tanpa sengaja. Di putaran kedua, pedang mereka tertukar. Leartes kalah, tapi sebelum mati ia mengaku bersekongkol dengan Claudius. Hamlet murka dan menusuk pamannya. Tanpa sadar, Hamlet pun telah tertusuk pedang Leartes saat duel. Getrude dan Hamlet pun tewas dengan racun yang sama.


Aguslia Hidayah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.