Sebagai bagian dari proses seleksi, IDS kabarnya sudah mengamati karier Maylaf selama satu dekade. Dia mengaku beasiswa ini merupakan kesempatan luar biasa bagi kariernya. "Sangat berguna dalam membuat strategi bisnis yang lebih tajam, kreatif, serta inovatif," dia menambahkan.
Sebagai penerima beasiswa, Maylaf harus menjalani kuliah penuh waktu. Tidak ada fasilitas yang membedakan ia dengan mahasiswa S2 lainnya. Setelah menamatkan program ini, dia berharap bisa ikut memberdayakan kemampuan berbisnis para pelaku industri musik. "Melalui berbagai kerja sama," ujarnya.
Tempo