Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Esensi Hitam-Putih Q'bro Pandam  

image-gnews
Karya - karya Q'bro Pandam. (Foto-foto : TEMPO/HERU CN)
Karya - karya Q'bro Pandam. (Foto-foto : TEMPO/HERU CN)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - p { margin-bottom: 0.08in; }Lukisan hitam-putih sering diperlakukan sebagai "kasta terendah" dalam pasar seni rupa. Tapi Q'bro Pandam, 55 tahun, tak peduli. Baginya, hitam-putih merupakan esensi warna. Keyakinan itulah yang membawa Q'bro dalam pameran tunggalnya, Pethak Cemenglink, dengan mengusung 34 lukisan hitam-putih di Gallery Posnya Seni Godod, Yogyakarta, 22 September-1 Oktober 2010.

Pethak berarti putih dan cemeng berarti hitam. Keduanya kosakata bahasa Jawa. Pensiunan desainer grafis majalah What Hi-Fi? ini secara sadar menjatuhkan pilihan ke lukisan hitam-putih setelah "kenyang" dengan dunia warna. Dia menemui banyak persoalan. Q'bro sering ditolak pemilik galeri. "Justru di galeri milik Mas Godod ini saya diterima terbuka," kata RM Murdaning Pandamprana, nama asli Q'bro, kemarin.


Tantangan lain, anggapan lukisan hitam-putih adalah kasta terendah dalam jagat dunia seni rupa. "Saya makin tertantang untuk membuktikan lukisan hitam-putih bisa sederajat dengan lukisan berwarna," ujar Q'bro, yang hanya sempat kuliah selama tujuh hari di ASRI Yogyakarta.


Keseriusannya menggarap lukisan hitam-putih tak diragukan. Q'bro menggabungkan berbagai teknis seni grafis untuk menghasilkan lukisan berbahan cat akrilik di atas kanvas. Dalam satu bingkai lukisan bisa ditemukan berbagai teknik seni grafis, dari brush (semprot), roll, marking, hingga goresan kuas.


Sebagian besar lukisan Q'bro berupa komposisi sudut yang saling bertumpuk dan komposisi geometris berupa bentuk kotak, lengkung, dan bulatan. Hasilnya, komposisi nonfiguratif atau nonrepresentasional (abstrak). "Kita tidak perlu mencari tahu apa makna dan arti lukisan itu, tapi rasakanlah getaran garis yang digoreskan dengan sepenuh hati. Mengapa harus mencari makna lukisan abstrak sementara kita bisa mendengarkan keindahan seekor burung yang berkicau?" tulis seniman grafis Ipong Purnama Sidhi dalam katalog pameran.


Tapi belakangan Q'bro mulai memunculkan bentuk representasional, seperti pada karya berjudul Lautku Purba, Lautku Kini. Ada aneka satwa laut, dari ikan hingga ubur-ubur. "Lukisan ini mewakili perasaan saya terhadap kondisi laut di dekat rumah tinggal saya, Serang, yang mulai tercemari limbah pabrik," ia menjelaskan.


Pada lukisan ini, Q'bro juga menemukan teknik baru. Dia menggunakan bahan kain perban untuk bentuk ubur-ubur yang ditempel dan kemudian diberi warna hitam, sesuai dengan warna latar belakangnya. Ubur-ubur itu tak begitu nyata ketika ditatap dari arah depan. Ia menjadi jelas terlihat dari arah menyamping. "Ini lukisan yang paling saya sukai saat ini," katanya.



HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.