Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentas Tari Soda untuk Cita

image-gnews
Pentas tari
Pentas tari "Soda untuk Cita". (TEMPO/HERU CN)
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - p { margin-bottom: 0.08in; }Tiga penari dengan berbagai latar belakang yang tegabung dalam The Migrating Troop menggelar repertoar tari bertajuk Soda untuk Cita di Auditorium Lembaga Indonesia Prancis, Yogyakarta, 23-24 September ini.


Ketiga penari itu adalah Dina Triastuti, Tita Dian Wulansari, dan Galih Suci Manganti alias Tata. Dina dan Tata adalah mahasiswi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang menekuni tari gaya Jawa Timuran dan gaya Yogya. Adapun Tita berlatar belakang dunia teater. “Kami justru dipertemukan oleh perbedaan latar belakang tersebut,” kata Citra Pratiwi, penggagas sekaligus sutradara Soda untuk Cita.


Citra sendiri adalah seniman tari kontemporer. Mereka berempat kemudian menyusun penggalan-penggalan cerita sehari-hari yang dialami para perempuan utban dan kemudian merangkumnya menjadi sebuah repertoar tari “Soda untuk Cita”.


Soda untuk Cita bercerita tentang kegelisahan, mimpi, dan cita-cita para perempuan urban. Menurut Citra, repertoar tari ini tercipta dari saling-silang berbagai teknik tari yang dukuasai oleh masing-masing personel The Migrating Troop. Hasil akhirnya adalah sebuah repertoar tari bergaya kontemporer yang menggabungkan unsur berbagai gerakan tari mulai dari balet hingga tradisional, dan kemudian digabungkan dengan seni video.


Citra menambahkan, ada empat unsur penting dalam pementasan nanti, yakni komposisi tari, musik, tata cahaya dan seni video. Komposisi tari digarap oleh empat orang (Citra, Dina, Tita dan Tata), musik yang lebih dominan gamelan digarap oleh Ari Wulu dan Septian Dwirima, tata cahaya digarap oleh Banjar Tri Andaru dan seni video digarap oleh Raphael Donny.


Seni video karya Raphael Donny itu “ditembakkan” ke tembok selama pertunjukan, sebagai penegas atas cerita yang sedang dipentaskan dalam bentuk gerakan tari. Karena berfungsi sebagai penegas, maka seni video ini digarap setelah komposisi tarinya selesai digarap. “Kesulitannya adalah memadukan antara seni video dan tata cahaya dalam pertunjukan nanti, karena keduanya memiliki basis sama yakni cahaya,” Citra Pratiwi menerangkan.


Soda untuk Cita terbagi menjadi sembilan scene atau babak. Semuanya merupakan rangkuman dari cerita sehari-hari kaum perempuan urban yang selalu dibayangi oleh ketakutan masa lalunya. “Karena itu, mereka butuh sebuah kesegaran baru. Soda adalah idiom kesegaran untuk sebuah cita-cita,” ujar Citra.


Soda untuk Cita mulai dipersiapkan sejak Juli 2010. Nantinya, pertunjukan repertoar ini akan berdurasi 60 menit. Repertoar ini merupakan produksi pertama The Migrating Troop yang dibentuk sejak tahun 2009. Tiket masuk untuk pertunjukan Soda untuk Cita di Auditorium Lembaga Indonesia Prancis (LIP) Yogyakarta adalah Rp 10.000 per orang.



HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.