Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjuangan Cinta Ikal dan Enong  

image-gnews
Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas.
Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas.
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas


Pengarang: Andrea Hirata

Tebal: 254 dan 270 halaman

Penerbit: Bentang, Yogyakarta

Editor: Imam Risdiyanto

Terbit: Juni 2010


----------



Gulungan kertas itu dibuka Ikal dengan berdebar. Penulisnya adalah detektif swasta M. Nur yang eksentrik. Isinya, menyatakan keprihatinan atas patah hati yang dialami Ikal. M. Nur mengaku memiliki informasi soal pria perebut kekasih Ikal. Yang menarik hati Ikal, sang detektif menyisipkan nama Jose Rizal. Siapa dia? Ternyata nama merpati yang mengantar gulungan surat. Nama yang lebih bagus ketimbang orang Melayu mana pun.


Inilah bagian dari petualangan baru Ikal dalam novel teranyar Andrea Hirata. Berbeda dengan tetralogi yang diluncurkan satu demi satu, kali ini Andrea mengemasnya dalam dwilogi yang menjadi satu buku sekaligus: Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas.


Sedikit banyak, dwilogi ini masih berhubungan dengan empat novel sebelumnya: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Empat karya yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan sejumlah bahasa Eropa lain seperti Jerman dan Belanda. Juga dalam bahasa Asia seperti Cina, Jepang, dan Vietnam. Kesuksesan yang menempatkan Andrea sebagai novelis yang go international.


Novel pertama, Padang Bulan, misalnya, menceritakan lanjutan kisah cinta Ikal dengan A Ling. Gadis Tionghoa ini menjadi cinta sejati Ikal sejak kecil seperti diceritakan dalam Laskar Pelangi, sampai ayah Ikal menolak merestui hubungan keduanya dalam tetralogi terakhir. Maka diceritakan Ikal minggat dari rumah. Belakangan, Ikal menerima informasi soal perjodohan A Ling dengan Zinar, pria Tionghoa yang diceritakan mirip bintang film Hongkong.


Jadilah Ikal yang dikuasai cemburu berusaha merebut A Ling. Lucunya, upaya perebutan ini bukan dengan melakukan hal-hal yang biasa. Tapi justru melalui berbagai lomba di kampung yaitu catur, voli, tenis meja, dan sepak bola. Bahkan Ikal sampai membeli peralatan peninggi badan supaya A Ling mau kembali.


Perjuangan yang luar biasa. Kadang tak masuk akal dan berlebihan. Tapi inilah kehebatan seorang Andrea: meramu cerita biasa menjadi tak biasa-biasa saja. Lupakanlah logika sejenak karena novel ini memang fiksi. Dengan membaca santai, kita bisa semakin merasakan betapa romantisnya ternyata seorang Ikal. Perjuangan cinta yang sangat layak dinikmati. Bahkan sangat mungkin kita menjadi bagian dari cerita itu sendiri.


Padang Bulan juga menceritakan kehidupan awal Maryamah binti Zamzami alias Enong yang begitu pahit. Bagaimana seorang perempuan kecil berjuang menghidupi keluarganya. Kehilangan ayah, ditolak bekerja, sampai harus menambang timah. Sesuatu yang tak terduga jelas telah dihadirkan oleh Andrea melalui sosok Enong yang ingin sekali menjadi guru bahasa Inggris. Andrea jelas mampu mengaduk-aduk emosi pembaca.


Sama seperti tetralogi, Andrea mampu memikat pembaca untuk segera menyelesaikan 254 halaman Padang Bulan dan melanjutkannya ke 270 lembaran Cinta di Dalam Gelas. Ikatan ala Andrea ini sudah muncul sejak mozaik pertama yang menceritakan kematian Zamzami. Gebrakan cerita yang langsung mengharukan pembaca dan memancing untuk membuka lagi dan lagi lembaran berikutnya.


Adapun novel kedua lebih banyak menceritakan lanjutan hidup Maryamah, dari perkawinannya yang gagal dengan Matarom, hingga mengikuti kejuaraan catur. Kita bisa menikmati perjuangan Maryamah yang luar biasa. “Berikan aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar,” kata Enong yang tak lulus sekolah dasar itu. Enong bahkan sampai belajar dari Grand Master Ninochka Stronovsky.


Krakter tiap tokoh dalam novel ini mampu dihadirkan Andrea dengan cukup kuat. Kadang dalam cerita yang singkat, kadang bertele-tele meski tetap mengasyikkan dan mengalir. Yang pasti, Ikal dan Maryamah menjadi tokoh utama yang selalu dibantu M. Nur dan Jose Rizal. Tak lupa Andrea memasukkan tokoh yang sudah ada sebelumnya seperti si jenius Lintang meski hanya sebentar tampil.


Karakter pendukung lainnya juga tetap hidup dan tak sekadar menjadi figuran tanpa makna. Misalnya, paman Ikal yang pemarah tapi juga murah hati, kerap memaki pemerintah tapi sedetik kemudian bisa berubah memuji-muji pemerintah. Pembagian cerita (mozaik) yang digunakan Andrea turut mendukung pembangunan karakter ini. Kadang runtut, kadang sedikit membingungkan.


Inilah kemampuan Andrea menunjukkan kehebatan yang terpendam dalam diri manusia, kemampuan yang kadang tak dikenali atau dipahami orang itu sendiri. Andrea juga mampu memberi gambaran perspektif politik masyarakat kampung; bagaimana manusia bercinta dengan kepahitan hidup; dan menyindir dengan gayanya yang khas seperti pada novel-novel sebelumnya.


Chloe Meslin dalam pengantarnya menilai Andrea mampu menyuguhkan watak manusia yang penuh kejutan, sifat unik komunitas, parodi, cinta melalui penulisan yang membuka pintu baru bagi pembaca. Termasuk untuk melihat budaya, melihat diri sendiri, dan memahami cinta, hubungan keluarga, dan religi dengan cara yang tak biasa. “Keindahan kisah, kedalaman intelektualitas, humor dan histeria kadang-kadang, serta kehati-hatian sekaligus kesembronoan yang disengaja telah menjadi ciri gayanya,” kata Chloe Meslin.


Andrea juga menghadirkan budaya Melayu yang jarang dikenal masyarakat. Misalnya dalam pemberian nama atau kebiasaan ngopi di warung. Kadang terkesan bodoh atau kampungan. Tapi mungkin kata “lugu” lebih tepat digunakan untuk mewakili budaya di daerahnya. Inilah yang disebut Chloe: Andrea merupakan cultural novelist sekaligus periset sosial dan budaya.


Menurut Chloe, ide tulisan dan hasrat eksperimen yang kuat, serta penyeimbangan mutu dan penerimaan yang luas dari masyarakat menjadi daya tarik terbesar novel Andrea. Maka, novel Andrea bisa dibaca anak berusia 7 tahun hingga profesor. Bahkan karyanya diwacanakan di fakultas sastra, dijadikan skripsi, atau mas kawin. “Andrea mampu menjangkau semua kalangan,” katanya.


Boleh dibilang, dwilogi ini berpotensi menjadi sebesar para pendahulunya. Andrea layak mendapatkannya karena terbukti stamina menulisnya tak habis setelah kesuksesan karya sebelumnya.



PRAMONO



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.


IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

Frankfurt Book Fair (FBF). Ikapi
IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

Ilustrasi wanita sedang membaca buku. Unsplash/Streetwindy
4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?


Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Gedung Balai Pustaka, Jakarta. [TEMPO/ Hidayat SG
Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.


Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.


Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Wattpad. support.wattpad.com
Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.


Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".


London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

12 Rights Buku Indonesia Terjual di London Book Fair Hari Pertama. Tempo/Erwin Zachri
London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.


Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Elevation Books mengeluarkan buku Ucok Homicide, Flip Da Skrip: Kumpulan Catatan Rap Nerd dalam Satu Dekade, di pengujung Agustus. Istimewa
Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.