Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjadikan Teks Sebagai Subject Matter  

image-gnews
"Life/Art #101 : Never Ending Lesson" karya Jumaldi Alfi. Foto:TEMPO/HERU CN
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pelukis kaligrafi suntuk akan keindahan lekuk huruf yang bersambung dengan huruf lain. Tapi, Jumaldi Alfi, 37 tahun, menempuh jalan lain pada karya lukisnya, yang menggunakan teks di atas kanvas. Pada pameran yang berlangsung di Sangkring Art Space, Yogyakarta, 1-7 September 2010, anggota kelompok Jendela ini membuang semua pakem seni kaligrafi.


Dia tak menorehkan kuasnya untuk membentuk rangkaian huruf Latin dengan bentuk yang artistik. Karya Alfi, panggilan akrabnya, yang menggunakan cat minyak di atas kanvas itu, mengingatkan orang pada papan tulis hitam yang biasa ditemukan di sekolah, yang berisi sederet huruf dengan bentuk yang sangat biasa, sebagaimana orang menuliskan huruf pada umumnya. "Ide tentang papan tulis adalah tentang pembelajaran yang tak pernah berhenti," katanya.


Teks itu berupa pernyataan tokoh yang dia kagumi atau kata yang sangat biasa. Kadang dia rumuskan dalam bahasa Indonesia, tapi lebih banyak kalimat dalam bahasa Inggris. Pada satu karya, misalnya, hanya tertulis di bagian kiri kanvas satu kata dalam huruf kapital: LUPA. Selebihnya hamparan kosong citraan papan tulis hitam dengan garis-garis putih tipis bak permukaan buku tulis. Pada karya berjudul Fake, Alfi memenuhi papan tulisnya dengan mengolah teks yang dia kutip dari ucapan perupa Joseph Beuys dalam huruf kapital EVERY ONE AS AN ARTIST, yang akhirnya menjadi EVERY ARTIST NOT ONE.


Keistimewaan karya Alfi ini justru pada kemampuan teknis melukis, yang memang dimiliki kebanyakan pelukis yang pernah belajar di Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau STSRI Asri pada masa lalu. Alfi memindahkan realitas visual papan tulis ke kanvas.


Ia menorehkan cat di atas kanvas untuk membentuk berbagai jenis huruf dengan citraan seperti orang menulis dengan kapur tulis di atas papan tulis. Jika dilihat dari dekat, huruf itu berupa susunan titik. Kadang muncul citraan seperti huruf yang dihapus tapi tak tuntas, sehingga huruf itu masih tampak dengan menyisakan bidang putih samar di atas warna hitam. "Jejaknya pun masih tampak. Begitulah menurutku masa lalu. Tak akan hilang," kata Alfi.


Karyanya saat ini berbeda dengan karya sebelumnya. Dari sepuluh karya lukis, sembilan di antaranya meninggalkan bentuk (figur, benda), sapuan warna yang ekspresif atau leleran warna yang mengejar efek artistik. Sesuatu terjadi pada dirinya dua tahun lalu. Dia mencoba sesuatu yang baru yang sebelumnya memandang lukisan hanya sebagai alat mengungkapkan ekspresi kegelisahan pribadi. "Kali ini aku mencoba bermain-main dengan pikiran orang lain," katanya. Hasilnya, karya lukis seri Blackboard dalam pameran bertajuk "Life/Art#101: Never Ending Lesson" ini. "Aku butuh peremajaan pikiran dalam proses laku menggarap lukisan." Satu perubahan radikal yang tentu saja berisiko.



RAIHUL FADJRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

32 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

39 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.