Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Pemuda Jepang Main Jathilan  

image-gnews
Tarian jathilan di Sleman, Yogyakarta. Foto-foto:TEMPO/MUH. SYAIFULLAH
Tarian jathilan di Sleman, Yogyakarta. Foto-foto:TEMPO/MUH. SYAIFULLAH
Iklan
TEMPO InteraktifYogyakarta - Ada yang beda dari sepuluh penari jathilan atau kuda lumping di dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Para penari itu hanya dua orang yang asli warga dusun di lereng Merapi tersebut, satu pemuda Jawa yang ikut acara Youth Work Camp, dan sisanya tujuh pemuda asal Jepang.

 

Para pemuda dari Jepang itu terdiri dari tiga perempuan dan empat laki-laki. Dengan luwes mereka menari diiringi musik gamelan. Irama musik tradisional itu bertalu mengiringi sinden yang menyanyikan lagu-lagu sholawat, dangdut, dan campursari.

 

Para pemuda-pemudi Jepang itu sedang mengikuti Youth Work Camp 2010, yang sigelar di Yogyakarta sepanjang 1-7 September ini. Mereka datang dengan organisasi Young Men Chritian Assosiation asal Indonesia dan Yokohama Jepang.

 

“Saat datang ke dusun ini disambut dengan jathilan, awalnya mereka takut. Tapi kemudian mereka justru tertarik dengan tarian-tariannya,” kata Lintang Krisantium, Koordinator Panitia Youth Work Camp 2010.

 

Menurut Lintang, setelah beri penjelasan, mereka tertarik untuk belajar menari jathilan. Selain bercampur dengan budaya setempat, para pemuda asal Jepang itu juga berbagi pengalaman dengan anak-anak setempat dalam penanggulangan bencana alam, membagi buku, dan berbagi pengalaman lainnya.

 

Salah satu peserta asal Yokohama, Shiratori Masato, menyatakan, dengan ikut berpartisipasi menari jathilan, bisa menyatu dengan para penduduk sekitar. Selain itu ia merasakan ada getaran hubungan sosial dan budaya tradisional yang berasal dari Jawa tersebut. ini.

 

Meski hanya satu kali latihan, para pemuda yang punya dasar keahlian menari itu, mereka bisa mengikuti ritme musik dengan cukup mudah. “Saya senang bisa ikut merasakan tarian tradisional daerah ini,” ujar Shiratori.

 

Sayangnya, para penuda Jepang itu hanya sebentar belajar tari jathilan. Jika agak lama, dijamin mereka juga akan bermain layaknya pemain jathilan yang kesurupan. “Memang mereka tidak sampai kesurupan, melihat saja mereka takut apalagi kalau mereka yang kesurupan,” kata Lintang menjelaskan.

 

 

MUH. SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.