TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah sukses bersama grup band Niidji, kini Giring mencoba dalam bidang seni peran. Pelantun tembang 'Shadow' ini bermain dalam film hasil garapan sutradara bertangan dingin, Hanung Bramantyo.
Film yang akan beredar di seluruh bioskop pada 8 September 2010 ini berjudul 'Sang Pencerah'. Film ini menceritakan tentang sosok pendiri Muhamadiyah yakni Kiai Ahmad Dahlan. Selain harus mempelancar membaca Al-Quran, memotong sebagian rambut kribonya tersebut, Giring juga mengisi menciptakan lagu yang berjudul 'Allah Maha Suci' yang menjadi lagu latar untuk film Sang Pencerah.
Pria kelahiran Jakarta, 14 Juli 1983 ini sengaja menciptakan lagu tersebut setelah berhasil memerankan Sang Pencerah. "Inspirasinya dari film ini. Karena film ini mengingatkan kembali akan hakikat sesungguhnya kehidupan," tuturnya usai peluncuran Sang Pencerah, di IndoChine, FX Mall, Jumat (3/9) malam.
Pembuatan lagu ini terbilang cukup singkat bagi orang sesibuk Giring. Hanya dengan waktu dua hari Giring mampu menyelesaikan lagu tersebut. "Aku bikinnya setelah manggung di Makassar. Kan aku shutingnya setelah manggung," kata pelantun tembang 'Kutakkan Bisa' tersebut. Awalnya ia tak berminat untuk mengisi latar lagu film tersebut, namun begitu dirinya memberitahukan kepada Hanung tentang lagu itu dan di luar dugaan Hanung langsung memerintahkan Giring agar lagu itu menjadi lagu latar untuk Sang Pencerah.
"Wah langsung setuju aku. Suatu kehormatan lagu itu bisa dipakai jadi soundtrack," ucapnya dengan wajah berseri-seri.
Tak mudah untuk bermain dalam film ini. Apalagi Giring mengaku harus rela bolak balik Makassar-Yogyakarta untuk memenuhi kegiatannya tersebut. "Waktu itu kebetulan Nidji lagi ada promo di Makassar jadi terpaksa habis manggung balik ke Yogya," kata pria berambut kribo ini. Meski harus bolak-balik Makassar-Yogya, Giring mengaku puas setelah menonton film itu. "Film ini cinta baru aku. Kalau ada yang menawarkan bermain bersama Nidji aku akan lebih semangat lagi.,"ujarnya dengan tertawa.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI