"Tak akan ada edisi musim musim dingin," kata Carol Wood, juru bicara University of Virginia, yang menerbitkan jurnal itu, dalam surat elektroniknya, Senin (30/8). "Kami merasa adalah penting bagi semua anggota VQR untuk menunda sebanyak yang diperlukan sementara penyelidikan internal sedang berjalan."
Penyelidikan internal digelar bulan lalu setelah Kevin Morrissey, redaktur berusia 52 tahun, berjalan ke sebuah menara batu bara tua dekat di kampus dan menembak kepalanya. Rekan kerjanya mengatakan bahwa kematian Morrissey menunjukkan kekacauan manajemen di jurnal bergengsi di Virginia, Amerika Serikat itu.
Baca Juga:
Saudara perempuan Morrissey, Maria Morrissey, dan rekan-rekan kerjanya mengakui bahwa dia sudah lama menderita depresi. Tapi, mereka menekankan bahwa dia bunuh diri setelah universitas tak menanggapi keluhannya yang berulang kali soal dugaan penindasan oleh bosnya, Ted Genoways.
Genoways membantah tuduhan itu. Dalam pernyataannya, ia mengklaim bahwa univesritas "sudah meninjau semua tuduhan terhadapnya dan menemukannya sebagai tuduhan tanpa dasar". Tapi, juru bicara kampus mengatakan bahwa penyelidikan, termasuk audit keuangan jurnal itu, terus berlangsung.
Genoways, yang sangat dihormati di lingkaran sastra, mengatakan bahwa depresi Morrissey sendiri yang mendorongnya bunuh diri. "Sejarah panjang depresinya telah menyebabkan dia dalam kesulitan sepanjang karirnya, yang berujung pada seringnya berkonflik dengan dengan para bosnya," kata dia dalam pernyataannya kepada Chronicle of Higher Education.
iwank | ABCnews