TEMPO Interaktif, Bandung-Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung kembali menggelar Festival Sunan Ambu ke-4. Pembukaan acara yang berlangsung Sabtu (28/8) sore, dimeriahkan permainan perkusi, happening art oleh mahasiswa Jurusan Karawitan STSI, serta penampilan kelompok tari dan atraksi Sisingaan Daun Pinus dari Subang.
Suasana festival ditandai oleh balutan dan bentangan kain putih pada pepohonan, gerbang, juga pilar kampus. Festival Sunan Ambu yang akan digelar selama tiga hari mulai 28 hingga 30 Agustus, dipusatkan di Gedung Kesenian Sunan Ambu yang berada di bagian depan kampus STSI Bandung.
Menurut Ketua STSI Bandung Enoh, festival ini memberi ruang gerak kreativitas untuk para mahasiswa, seniman tradisional, juga seniman kontemporer, yang peduli lingkungan. Sedangkan ketua panitia Nanan Supriatna mengatakan festival masih mempertahankan tema lingkungan. "Namun kali ini bertepatan dengan bulan puasa, lingkungan yang diangkat tidak hanya berkaitan dengan alam namun juga sosial," katanya saat pembukaan acara.
Setelah pembukaan, malam nanti akan tampil Abah Iwan Abdulrachman. Pada hari berikutnya akan tampil tarian Sangkakala oleh Silvester Pamardi dari Komunitas Mbah Suro, Surakarta. Pada hari terakhir, festival menampilkan pementasan Teater Payung Hitam berjudul Ci.
Adapun selama tiga hari, perupa Dianto ikut memamerkan karyanya yang bertajuk Over the Border. Panitia juga memutar video art karya seniman dari Belanda, Selandia Baru, Serbia, Filipina, dan Indonesia.
Selain itu, akan digelar pula lomba menggambar bertema lingkungan bagi siswa Taman Kanak-kanak, dan sayembara untuk siswa SMP dan SMA berupa penulisan surat kepada Presiden. "Nantinya tulisan mereka akan kita bukukan bersama Ikatan Penerbit Indonesia lalu diberikan kepada Presiden SBY," kata Nanan.
ANWAR SISWADI