TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis Happy Salma merasa berutang budi dengan seniman Franky Sahilatua yang kini terbaring lemah di rumah sakit Singapore General Hospital akibat menderita kanker sumsum tulang belakang. Menurut Happy, berkat visi Franky, ia bisa merasakan gemerlapnya jagat hiburan nasional.
"Mas Franky yang pertama kali mengajak saya main sinetron. Itu terjadi di tahun 97," kata Happy Salma di sela-sela Malam Doa dan Solidaritas Untuk Franky Sahilatua di Scoore Cafe, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin, (23/8) malam. Sinetron Pertama Happy berjudul Bujangan.
Sejak main di sinetron tersebut, perlahan namun pasti wajah Happy mulai dikenal masyarakat sebagai selebritas. Wajahnya kerap muncul di acara-acara gosip layar kaca.
Padahal, kala itu Happy pesimistis bisa tembus di industri hiburan. Penyebabnya, band metal yang ia bikin sebagai alat berkecimpung di dunia artis tidak pernah sekalipun dilirik produser rekaman.
"Awalnya, saya ingin jadi penyanyi. Mungkin, waktu itu mas Franky melihat saya tidak cocok sebagai penyanyi. Jadi dia saranin saya main sinetron," jelas Happy. Mujur, ternyata Happy menuai sukses.
Utang budi itu yang menggerakkan Happy untuk memberi kontribusi bagi dewa penolongnya yang kini begitu papa. Bayangkan saja, untuk biaya sekali terapi, pihak keluarga Franky musti mengeluarkan biaya hingga puluhan juta. "Makanya, saya merasa harus ada di sini membuat solidaritas," tegas Happy.
MUSTHOLIH