Tentunya Lana tak mampu berkarya sendiri. Musisi jazz kawakan Ireng Maulana bersedia ikut terlibat dalam proyek ini. Berangkat dari kekagumannya pada bakat besar Lana, Ireng akhirnya mau bekerjasama.
Bagi Ireng, yang identik dengan gelaran Java Jazz itu, kehadiran Ratu Leilani Indah Baskara Putri adalah anugerah bagi dunia musik, teristimewa untuk musik jazz nusantara. Menurut dia, jarang ada solois anak-anak yang mampu dengan baik dan selaras melantunkan jazz standar.
“Musik genre ini mempunyai tingkat penguasaan dan kesulitan yang tidak ringan. Dan tidak semua penyanyi, baik yang dewasa bisa menyanyikannya dengan baik dan apik,” kata Ireng saat peluncuran album tersebut di Jakarta, pekan lalu.
Dalam album ini Ireng membawa serta komunitasnya yang tergabung dalam “Ireng Maulana & Friends” yang melibatkan Johnny Rodhit (gitar), Gilang Ramadhan dan Rully (drum), Jauhari (piano), Dany (bas), Ronny (mandolin), Cucu Ripet (saxophone), dan Harmoniadi (trompet). “Lana mempunyai range vokal lebar, kenaturalan warna suaranya bahkan makin memperkaya jazz yang dia bawakan''. ujar Ireng.
Sosok Lana memang terbilang baru di kancah musik komersil. Namun, penampilannya sudah tak asing lagi bagi para personel Professor Band, band jazz yang dianggotai para professor dari Universitas Indonesia. Lana dalah putri dari Prof. DR. Tubagus Ronny Nitibaskara, anggota Professor Band dan juga Kriminolog UI. Mereka pernah tampil di ajang Jak Jazz 2006.
Di album itu Lana, yang telah terjun ke dunia musik sejak usia empat tahun, menyuguhkan tujuh lagu, antara lain, Anak Manja, Lagu Untuk Mama, Oh Papa, Cempaka Wangi, Persahabatan, Route 66, dan New York New York.
AGUSLIA HIDAYAH