Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudra Naik Kasta  

image-gnews
(TEMPO/Anang Zakaria)
(TEMPO/Anang Zakaria)
Iklan
TEMPO InteraktifMagelang

Niat ingsun amiwiti

Manebut maknaning suksmo

Kang murah ing dunyo mengko

Ingkang asih ing akherat

Pinuji kan tan keno pegat

Aganjur awelas ayu

Ngapuro wong ingkang duso

 

 

Bait Asmarandana itu dilafalkan Sitras Anjilin, pemimpin padepokan tari Cipto Budoyo asal lereng Merapi, Jawa Tengah. Ia tampak takzim, tangan menyatu di depan dada dengan kepala tertunduk menghunjam tanah.

 

Berisi puja-puji kepada Tuhan semesta alam, tembang yang dicipta pujangga Ranggawarsito ratusan tahun silam itu kembali menggema di pelataran Studio Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Ahad siang lalu. Bait-bait itu menjadi doa penutup bagi Festival Lima Gunung, yang telah digelar sejak sepekan lalu.

 

Sesuai dengan namanya, Lima Gunung, festival ini menampilkan kesenian masyarakat yang berkembang di sekitar lima gunung di wilayah Jawa Tengah: Merapi, Andong, Merbabu, Sumbing, dan Menoreh. Dan festival ini merupakan perhelatan yang kesembilan kalinya digelar.

 

Keinsafan sebagai manusia tak hanya tercermin dari mantra doa yang diucapkan Sitras. Warna senada juga begitu kental terasa pada seni tari Lengger masyarakat Sumbing. "Ini mengajak manusia untuk mengingat Tuhan," kata Sarwo Edi, pemimpin Padepokan Budoyo Sumbing, yang membawakan tarian Lengger.

 

Nama "lengger" berasal dari dua kata bahasa Jawa, ileng (ingat) dan angger (panggilan orang tua kepada anaknya). Konon, kesenian ini dulu diciptakan oleh Sunan Kalijaga untuk mengajak orang-orang agar datang ke masjid. Dibawakan delapan penari lelaki, tarian Lengger dibuka dengan tembang Lir-ilir, yang sarat akan ajaran kebajikan.

 

Menurut Presiden Komunitas Lima Gunung Sutanto Mendut, festival kali ini mengangkat tema "Sudro Satrio". Tak ada sumbangan pihak luar, tapi murni urunan seniman. "Boleh dibilang, festival ini seadanya," katanya.

 

Minimnya dana dan promosi, sepanjang sepekan festival itu digelar, hanya sedikit penonton yang datang. Misalnya, saat pembukaan festival di puncak Suroloyo di kawasan Pegunungan Menoreh pada 25 Juli lalu, hanya kelompok seniman dan masyarakat sekitar yang datang. Dan waktu pembukaan pun cukup ekstrem: pukul 4 dinihari.

 

Sutanto menyatakan, meski keluar dari pakem sebuah festival, yang biasanya melakukan promosi besar-besaran dengan target menghadirkan banyak penonton, kondisi itulah yang justru menjadi target yang ingin dicapai dalam festival tersebut.

 

Bukannya tak ada dana yang bisa digali panitia, melainkan festival ini ingin mengajarkan kemandirian kepada masyarakat. Kesenian rakyat tetap akan berkembang dan menghidupi diri sendiri, meski tanpa sokongan dana dari pihak luar, baik pemerintah ataupun perusahaan sponsor. "Saya berani hitung-hitungan empat mata, tak ada dana sepeser pun dari mereka," ujar Sutanto.

 

Sesuai dengan temanya, Sudro adalah kasta terendah dalam hierarki sosial masyarakat. Adapun Satrio adalah penguasa. Dalam tahapan sejarah mana pun dan kapan pun, Sudro adalah kelas mayoritas. Mereka merupakan rakyat kebanyakan. Dalam tataran masyarakat demokratis, rakyatlah (sudro) yang berkuasa. "Inilah sudro yang satrio," Sutanto menjelaskan.

 

Dodo Putra Bangsa, aktivis Urban Poor Consortium, menilai festival ini adalah lompatan kesadaran bagi kaum miskin. Dalam festival itu, penonton dan seniman yang mementaskan kesenian memenuhi masing-masing kebutuhannya sendiri. "Itu kemandirian yang diajarkan," katanya.

 

Menurut Dodo, ada protes dalam festival itu. Dana apa pun yang didapat dari pemerintah pada dasarnya adalah hasil pajak rakyat. Posisi ini menunjukkan bahwa rakyat (sudro) adalah majikan bagi pemerintah (satrio).

 

Namun saat ini, posisi itu berlaku terbalik. Pemerintah, yang semestinya melayani rakyat, justru bersikap membodohi dan memiskinkan rakyat. "Bahkan seekor anjing pun tak menggigit majikannya."

 

 

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

4 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Pengunjung menyaksikan pertunjukan 'video mapping' di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 22 Desember 2019. Video mapping yang berdurasi 25 menit tersebut akan dilaksanakan hingga 31 Desember mendatang bertemakan Filosofi Tugu Monas, Relief dan Diorama Museum Sejarah Nasional, Pembangunan Ibu Kota Jakarta, Kebudayaan Betawi serta kehidupan Jakarta. ANTARA
Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.


4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Suasana destinasi wisata Tlogoputri, Kaliurang di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, masih sepi di masa PPKM Level 4. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.


Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Aksi panggung seniman lokal asal Kabupaten Bekasi di pentas Lebaran Yatim Bekasi yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi di Lapangan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Jumat petang, 2 September 2022. Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi


Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Seniman dan seniwati Kulon Progo menampilkan Tari Sri Kayun. (ANTARA/Sutarmi)
Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Penampilan teater musikal
Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.