Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stefani Herlie Kesengsem Rasi Bintang  

image-gnews
Stefanie Herlie. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Stefanie Herlie. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Dua bulan lalu, mahasiswa Institut Teknologi Bandung meraih gelar juara umum Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tingkat perguruan tinggi. Kontingen ITB meraih 18 medali dari 60 medali yang dibagikan. Kampus Ganesha mengungguli Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Salah satu peserta dalam kontingen ITB adalah Stefani Herlie, mahasiswa jurusan astronomi. Meski bidang astronomi tidak dilombakan, Fani--begitu Stefani biasa disapa--tertarik menjadi peserta saat kampusnya menyeleksi peserta. Fisika dipilihnya karena masih berhubungan dengan astronomi. "Sebelum menyukai astronomi, saya menyenangi fisika," ujarnya. Pilihan Fani tepat. Meski gagal meraih emas, ia tidak kecewa. "Saya meraih perunggu," katanya.

Fani mengakui kemampuannya di bidang fisika tidak secemerlang bidang astronomi. Dia mengikuti Olimpiade itu karena tidak ada kompetisi di bidang ilmu perbintangan tingkat nasional. Menurut gadis kelahiran Jakarta ini, tidak adanya kompetisi astronomi nasional karena bidang itu hanya dipelajari di kampusnya. "Percuma dilombakan, kampus saya yang menang," ujarnya tertawa.

Sejak sekolah menengah atas, Fani akrab dengan perlombaan. Olimpiade pertama yang diikuti adalah Olimpiade Sains Nasional pada 2005. Gemblengan menjelang Olimpiade membantu anak pertama dari dua bersaudara ini menemukan bakat spesifiknya. "Saya tertarik astronomi," katanya. Hasilnya cespleng. Fani menyabet medali emas.

Kesuksesan itu membawa Fani ke perlombaan tingkat internasional. Di tahun yang sama, dia mewakili Indonesia dalam Asian-Pacific Astronomy Olympiad di Irkutsk, Rusia. Meski meraih perunggu, Fani terpilih sebagai peserta dengan ujian praktek terbaik.

"Saya semakin mencintai astronomi," ujarnya. Namun antusiasme ini menghadapi kendala oleh sedikitnya referensi tentang ilmu falak itu. Bahkan guru SMA-nya tak cukup menguasai ilmu tersebut. "Hanya mengandalkan informasi dari buku," katanya.

Kesulitan itu toh tak menghambat Fani. Dia dipilih Kementerian Pendidikan Nasional mengikuti International Astronomy Olympiad di Mumbai, India, setahun kemudian. Kali ini Fani tak sukar menyiapkan kemampuannya karena Kementerian mendatangkan pengajar dari luar negeri. "Saya banyak mendapatkan informasi baru," ujarnya.

Fani makin yakin dengan kemampuannya. Namun keberuntungan belum merapat dengannya. Kala itu gadis 21 tahun ini hanya meraih medali perak. Prestasi ini tetap dihargai pemerintah dengan memberinya beasiswa. "Saya mendapat hadiah Rp 10 juta," ujarnya.

Masuk ke perguruan tinggi, Fani tanpa halangan. Dia mengikuti seleksi jalur khusus yang diberikan ITB kepada mantan peserta Olimpiade internasional. Tentang jurusan, Fani telah mantap memilih. "Saya ambil jurusan astronomi," katanya.

Hobinya pada astronomi benar-benar tersalurkan. Sejak semester awal hingga sekarang, Fani mendapat Dean's List dari fakultasnya. Penghargaan itu khusus diberikan kepada mahasiswa yang meraih indeks prestasi di atas 3,5.

Penghargaan ini tak memadamkan kerinduannya mengikuti kompetisi bidang astronomi. Hanya, kompetisi astronomi tingkat mahasiswa belum ada penyelenggaranya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memperdalam kajian astronomi, Fani kerap mengunjungi Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung, yang merupakan bagian dari kampusnya. "Seminggu sekali saya ke sana," ujarnya.

Menurut Fani, melihat bintang di malam hari tidak membuatnya bosan. "Banyak rasi bintang yang belum kita kenal," ujarnya. Dengan menggunakan teleskop, ia tak kesulitan membedakan jenis bintang dan benda angkasa lainnya. Melalui teleskop, kandungan unsur kimia, jarak bintang dengan bumi, kecepatan, komposisi atmosfer yang menyelimuti, dan ukuran asli benda asing bisa ia ketahui.

Keuletan Fani mendatangkan keberuntungan. Kedutaan Jepang mengundangnya mengikuti kursus astronomi di National Astronomical Observatory of Japan, Februari lalu. Selain menikmati fasilitas observatorium yang lebih canggih, ia belajar perhitungan dalam astronomi. "Saya belajar mengolah data lewat komputer," katanya.

Gadis sulung pasangan D.V. Heiman dan Mellyana ini bertekad mendapatkan pekerjaan sebagai astronom meski harus berpisah dengan keluarga. "Kalau tidak di Indonesia, ya, di luar negeri," katanya. Misalnya Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat, yang lebih memperhatikan para astronom.

Namun, sebelum impiannya terwujud, Fani terobsesi mengenalkan indahnya astronomi kepada rakyat Indonesia yang kurang tertarik pada bidang ini. Dia berharap banyak anak muda yang memilih astronomi.

AKBAR TRI KURNIAWAN

Biodata

Nama: Stefani Herlie
Panggilan: Fani
Tempat dan tanggal Lahir: Jakarta, 10 Desember 1989
Orang tua: D.V. Heiman (ayah), Mellyana (ibu)
Status: Sulung dari dua bersaudara

Pendidikan:
l Program Studi Astronomi, Institut Teknologi Bandung 2007

Penghargaan:
l Medali emas Olimpiade Sains Nasional bidang astronomi (2005)
l Best Experiment Olimpiade Sains Nasional bidang astronomi (2005)
l Medali perunggu Asian-Pacific Astronomy Olympiad di Irkutsk, Rusia (2005)
l Best Practical Asian-Pacific Astronomy Olympiad di Irkutsk, Rusia (2005)
l Medali emas Olimpiade Sains Nasional bidang astronomi (2006)
l Juara II International Astronomy Olympiad di Mumbai, India (2006)
l Medali perunggu ONMIPA bidang fisika (2010)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

15 jam lalu

Inovasi ID FOOD berhasil meraih Five Star Gold pada Digital Technology & Innovation Awards 2024 kategori The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year. (ID FOOD)
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

20 jam lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

5 hari lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

5 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

5 hari lalu

Sejumlah prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berjalan saat mengikuti Upacara Pengukuhan Komando Armada RI (Koarmada RI) di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 3 Februari 2022. Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan pembentukan Koarmada RI serta mengukuhkan Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan sebagai Panglima Koarmada RI yang pertama. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

7 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

7 hari lalu

Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

Telkom Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karier versi LinkedIn Top Companies 2024.


Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

7 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

8 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


Pegadaian Raih 4 Penghargaan Digitech Award 2024

19 hari lalu

Pegadaian Raih 4 Penghargaan Digitech Award 2024

PT Pegadaian mendapat kado istimewa di usianya ke-123 tahun dengan meraih 4 penghargaan di ajang penganugerahan bergengsi, Digital Technology and Innovation (Digitech) Award 2024