Itu pula yang dipertontonkan dalam reportoar malam pertama berjudul "Lubang Cahaya Bernapas" di Galeri iCan, Jalan Suryodiningratan, Kota Yogyakarta, Jumat (30/7) malam. Reportoar itu merupakan satu dari tiga reportoar karya koreografer kontemporer Fitri Setyaningsih, yang akan dipentaskan tiga malam berturut-turut dari 30 Juli-1 Agustus dengan tema besar "Selamat Datang Dari Bawah".
"Idenya dari kisah Franz Schubert, pianis yang cacat tangannya, tapi sudah menghasilkan seribuan karya," kata Fitri.
Koreografer lulusan jurusan tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta itu butuh waktu sejak Februari lalu untuk mengeksplorasi idenya, mulai dari workshop gerak hingga desainnya. "Penari juga kami ajak ke alam bebas, seperti gunung dan pantai untuk mengeksplorasi geraknya," imbuh bagian artistik, Afrizal Malna.
Pito Agustin Rudiana