TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebagai bukti eksistensi Slank dalam bermusik, meski menghadapi beberapa pencekalan, grup yang bermarkas di Potlot ini pun mengeluarkan "Jurustandur No.18", Selasa (20/7).
Album teranyar Slank ini merupakan singkatan dari Maju Terus Pantang Mundur, sedangkan No.18 sebagai pertanda bahwa album ini merupakan album ke-18 dari salah satu grup legandaris di Indonesia ini.
Album dari grup yang digawangi Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho dan Ivanka ini berisi 17 lagu. Memang cukup banyak, tapi ini adalah bentuk kreativitas Slank yang selalu menyempatkan untuk merekam lagu untuk album baru mereka.
Bukan Slank namanya jika lagu-lagunya tidak bertemakan kemirisan tanah air. Coba dengar saja lagu "May Day", yang berisi tentang kejenuhan masyarakat dengan situasi politik yang kurang berpihak pada sisi ekonomi terutama untuk anak muda yang masih banyak menganggur.
Atau yang bertema lingkungan, seperti tembang 'Krisis Air' yang diujung lagu terdengar suara Nadine Chandrawinata membacakan puisi dengan sangat emosi. Lagu ini bercerita tentang susahnya mencari air bersih.
Selain Nadine, dalam album ini ada wanita lain yang juga mendampingi Slank bernyanyi. Fahrani dengan suara beratnya berduet melalui lagu "Kukejar dan Kutangkap Kau (KKK)".
Dalam acara peluncuran album yang diselenggarakan di markas mereka di kawasan Potlot ini, Slank secara live membawakan 10 dari 17 lagu terbaru mereka.
Dalam minikonser untuk perkenalan kepada wartawan ini, Slank mengaku baru melakukan persiapan sehari sebelumnya. "Agak-agak lupa karena baru latihannya kemarin," ujar Kaka di atas panggung setelah membawakan beberapa lagu.
Selanjutnya Slank akan meluncurkan videoklip dari lagu yang berjudul 'Jurustandur' sebagai videoklip pertama. Dalam video tersebut Slank melibatkan penggemarnya yang biasa disapa Slanker.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI