TEMPO Interaktif, Denpasar - Lima orang perupa Bali berhasil lulus seleksi Beijing Biennale ke-4 tahun 2010 yang akan digelar pada September 2010. Merteka adalah Made Supena, Wayan Sujana Kenyem, Made Gunawan, Antonious Kho dan Putu Edy Asmara Putra.
“ Ada ratusan perupa dari 80 negara yang mengikuti seleksi,” kata Darmawan, Manajer Program Lembaga Bali Mangsi yang memfasilitasi partisipasi mereka, Senin (19/7). Adapun tema tahun ini adalah “Environment Concern and Human Existence” yang oleh para perupa Bali kemudian diterjemahkan dalam konteks budaya Bali maupun Indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh Made Supena dengan karya berjudul ”Triangulasi” yang memvisualkan l Borobudur sebagai simbol penyatuan alam dan karya manusia. Adapaun Wayan Sujana ‘Kenyem’ mengusung karya “The Silence of Nature”, dengan visual repetisi orang-orang kecil dengan latar belakang sebentuk bunga teratai yang mengandung pesan untuk belajar dari kearifan timur dan perdamaian dengan alam.
Pelukis Made Gunawan lebih jelas mengusung ajaran Bali tentang “Tri Hita Karana”, dengan mengolah visual 3 figur orang dalam suatu frame, dan mengandung pesan filosofi Tri Hita Karana. Folosfi ini bermakna, keharmonisan kehidupan dapat tercapai bila terjadi relasi seimbang antar 3 elemen dasar kehidupan yakni Parahyangan (tempat persembahyangan, Pawongan (manusia), dan Palemahan (tanah dan alam semesta).
Sementara itu Antonius Kho dengan karya “I Love You Full” menggambarkan seorang perempuan dengan seekor anjing kesayangannya sebagai bentuk pesan bahwa kedamaian akan terwujud bilamana ada cinta . Sedang Putu Edy Asmara Putra dengan lukisan berjudul “Cosmic”, menampilkan olah visual permpuan didalam sebuah lingkaran yang dikelilingi lilin-lilin kecil, mengandung pesan keharmonisan hidup akan terwujud bila manusia dapat menjada keseimbangan hubungan antara ‘Buana Alit” dengan “Buana Agung”.
Beijing Biennale merupakan pameran lukisan berskala internasional, yang diselenggarakan atas kerja sama China Federation of Literary and Art Circles, the People’s Government of Beijing Municipality dan the China Artists Association. Perupa Bali sudah dua kali mengikuti even ini. “Sangat bermanfataat karena kita bisa melihat perkembangan seni rupa dunia dalam ruangan yang begitu luas dan belajar dari para senimannnya,”ujar Darmawan.
ROFIQI HASAN