Menurut Ben, tugas pekerja infotainmen selain mengabarkan ke masyarakat, adalah memilah mana berita yang betul-betul dialami selebritas dan yang direkayasa manajemen. "Biasanya, wartawan sudah tahu kalau itu gosip murahan. Tapi masih ditayangin juga,"jelas Ben.
Namun, terkait soal rencana Komisi Penyiaran Indonesia memasukkan infotainmen ke dalam program tayangan nonfaktual sehingga bisa disensor, Ben menyatakan tidak sependapat. "Cukup stasiun televisi saja yang punya wewenang menayangkan atau tidak gosip itu," beber Ben.
Dengan begitu, Ben melanjutkan, jika di televisi muncul berita selebritas yang menyimpang dari kaidah-kaidah jurnalistik, maka pihak stasiun televisi berhak ditegur. Misalnya, seputar narasi yang menggiring opini publik."Tapi jangan sampai infotainmen dihapus," terang Ben.
Ditanya apakah Ben juga pernah turut bikin rekayasa gosip, Ben cuma tersenyum. "Infotainmen itu berpengaruh banget buat artis. Kalau sama-sama diuntungkan enggak masalah," ungkap Ben.
MUSTHOLIH