Puluhan tahun silam, hari-hari Krisna kecil dilaluinya dengan menyaksikan pertunjukan Wayang Orang Bharata di Semarang, Jawa Tengah. Wayang Orang yang acap ditontonnya ketika bocah itu menjadi landasan karya kreatifnya pukuhan tahun kemudian: Mute ! Theater – yang semuanya dikerjakan pada 2010 itu.
Sebagai seniman media baru, Krisna menziarahi bagian dari masa lalunya itu. Ia kemudian memanfaatkan “pengalaman masa kecil yang begitu membekas” itu sebagai medium ungkap untuk menyatakan pikiran dan tafsir tentang bermacam fenomena kebudayaan.
Krisna dipotret di dalam pelbagai karakter wayang. Setelah itu, ia kemudian menggarapnya dengan bermacam latar, dari dataran luas tanah yang hancur secara ekologis hingga lanskap industrial maupun atmosfir konsumtif di tengah pertokoan mewah di negeri makmur.
Dengan karya kreatifnya itu, Krisna mengaktualkan wayang, masuk ke dalam kehidupan hari-hari ini. Di dalam kostum wayang ia berziarah ulang alik antara masa lalu dan masa kini. Penggunaan diri sendiri sebagai aktor tunggal memicu perenungan ulang tentang “tubuh”: personal maupun sosial, yang mampu mencuatkan beragam persoalan kekinian oleh permainan dari bermacam konteks yang melatarinya.
Dalam pameran bertajuk Mute ! Theater yang digelar di Bentara Budaya Jakarta, sepanjang 14 – 18 Juli ini, Krisna memamerkan 21 karyanya dalam bentuk digital prints. Selain itu, satu karyanya disajikan dalam video instalasi berjudul Empty Theater.
Kalim/Pelbagai Sumber