"Bahasa daerah yang paling rawan terancam punah itu berada di sejumlah kepulauan kecil, seperti Halmahera dan Papua, namun yang terancam punah sebanyak 150 bahasa daerah itu menyebar di semua kepulauan di Indonesia," kata Kepala Bidang Pengembangan Pusat Bahasa Dr. Sugiyono pada Rabu (7/7) lalu di Banjarmasin.
Menurutnya, ada empat penyebab bahasa daerah tersebut punah, yakni perang, bencana alam, urbanisasi dan kawin campur. Tanda-tanda kepunahannya tampak apabila di kalangan anak-anak tidak lagi bisa menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari.
Sugiyono memperkirakan di akhir abad ke-21 nanti, dari 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia, hanya tinggal 10 persen yang bisa bertahan, sedangkan 90 persen lainnya terancam hilang atau punah. Upaya mempertahankan agar bahasa daerah jangan sampai punah, kata dia, akan menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak.
Khaidir Rahman