Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menghidupkan Lagi Opera Batak  

image-gnews
Pentas Opera Batak
Pentas Opera Batak "Sampuraga" di Teater Arena Kampus ISI Yogya. (TEMPO/Heru CN)
Iklan
TEMPO InteraktifYogyakarta - Opera Batak, sebuah kesenian tradisional Sumatera Utara, memang telah lama mati suri. Namun kesenian tradisional ciptaan Tilhang Oberlin Gultom (alm) ini muncul kembali ke tengah publik, justru di Teater Arena kampus Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, Sabtu malam pekan lalu.

 

Pentas bertajuk Sampuraga, yang melibatkan para pemain Teater Sakata, Padangpanjang, dan para pemusik asli dari Tapanuli tersebut disutradarai oleh Enrico Alamo. Pentas ini sekaligus merupakan karya Enrico dalam program penciptaan seni di Fakultas Seni Pertunjukan Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia,Yogyakarta.

 

“Sebagai kesenian tradisi, Opera Batak memang sudah jarang tampil. Saya hanya ingin mempopulerkan kembali teater tradisi itu,” kata sutradara kelahiran Sungai Piring, Indragiri Hilir, Riau, ini.

 

Seperti Opera Batak pada umumnya, Enrico juga mengangkat cerita rakyat sebagai materi pertunjukkan. Kali ini ia mengangkat Sampuraga, sebuah cerita rakyat dari daerah Mandailing. Tepatnya adalah legenda tentang terjadinya kolam air panas yang ada di Desa Sirambas, Mandailing, Sumatera Utara.

 

Cerita besarnya adalah kisah Sampuraga (diperankan Djunaedi Lubis), seorang anak durhaka yang dikutuk karena tidak mengakui ibu kandungnya (diperankan Silvia Purba). Sampuraga pergi dari desa asalnya, Padang Bolak, meninggalkan ibu kandung yang sudah renta dan kekasihnya, Lisda (diperankan Sandityas Hutabarat), untuk pergi merantau ke Mandailing.

 

Di rantau, Sampuraga ternyata hidup makmur karena sangat dipercaya oleh seorang bangsawan. Sampuraga bahkan dikawinkan dengan Yohana (diperankan Chandra Nilasari), putri tunggal sang bangsawan. Saat pesta perkawinan, ibunda Sampuraga datang bersama Lisda. Namun Sampuraga tak mengakui dan bahkan mengusir ibu kandung dan kekasihnya itu. Sampuraga kemudian dikutuk, tenggelam dalam air panas.

 

Meski mengangkat cerita rakyat, Enrico menggunakan pendekatan teater modern pada pementasan Opera Batak di Teater Arena Kampus ISI Yogyakarta ini. Dalam versi aslinya, pentas Opera Batak bisa berlangsung semalam suntuk karena selalu ada selingan ceramah agama atau lawakan. Kali ini, Enrico mengemasnya menjadi sebuah pertunjukkan teater dengan durasi satu seperempat jam.

 

Pendekatan teater modern itu, antara lain, teknik menghadirkan dua peristiwa terpisah menjadi satu adegan di atas panggung. Contohnya, adegan sang ibu di rumah yang mengharapkan kedatangan Sampuraga dan adegan Sampuraga yang sedang bermesraan dengan Yohana, kekasihnya. Dua adegan di tempat berbeda itu hadir dalam satu panggung dengan “pemisah” lampu sorot yang ditembakkan dari atas.

 

Enrico yang sedikit mengubah seting cerita. Dalam versi aslinya, Sampuraga adalah seorang pemuda miskin pengangguran yang kemudian berhasrat merantau untuk menaikkan taraf hidupnya. Dalam versi Enrico, Sampuraga diberi “baju” sebagai perajin Sigale-gale (boneka kayu yang bisa digerak-gerakkan tangannya). Sampuraga gelisah dan kemudian memutuskan untuk merantau karena masyarakat tidak lagi tertarik dengan Sigale-gale. Enrico bahkan menghadirkan adegan pertunjukkan Sigale-gale yang ditinggalkan penontonnya karena kesenian tradisi itu dianggap tidak lagi menarik.

 

Enrico bertekad mempopulerkan kembali Opera Batak. Setelah pentas di Kampus ISI Yogyakarta, ia sudah membuat rencana pentas keliling Opera Batak. “Oktober dan November nanti kami akan pentas di Bandung dan Solo,” ujarnya.

 

Opera Batak dirintis oleh Tilhang Oberlin Gultom sejak 1920. Di zaman Soekarno, Opera Batak bahkan pernah diundang pentas di Istana Negara. Pentas Opera Batak surut sejak Tilhang Oberlin Gultom meninggal pada 1970. Upaya membangkitkan kembali kesenian tradisional rakyat Sumatera Utara itu dirintis pada 2002 melalui program Revitalisasi Opera Batak di Pematang Siantar.

 

 

HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.