Subono lebih banyak dikenal sebagai seorang dosen Pedalangan di Jurusan Seni Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah. Namun kiprahnya bukan hanya di dunia seni pedalangan. Subono, yang memulai mendalang sejak umur 12 tahun ini, juga dikenal sebagai seorang pengrawit serta komposer yang handal.
Bakat seni Subono telah mendarah daging dalam jiwanya. Keahlian mendalang yang ia dapatkan, merupakan warisan dari ayahnya yang juga seorang dalang. Subono, yang pernah menjabat sebagai ketua jurusan Pedalangan pada tahun 1995 – 1998, saat ini lebih banyak membuat karya gendhing yang berisikan pesan moral maupun sindiran. Seperti karyanya berjudul Suryo Gumlewang atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti “matahari yang hampir terbenam”.
Pria kelahiran 3 Februari 1954 ini pernah menciptakan gendhing pakeliran untuk Ki Manteb Sudharsono, Ki Sujiwa Teja, Ki Anom Surata, iringan tari untuk Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, Ely Lutan, Sekar Budaya Nusantara, dan yang paling membanggakan, di panggung Internasional ia juga pernah mengikuti Festival Gamelan di Vancouver Kanada
Gendhing Suryo Gumlewang memang sengaja ia siapkan untuk SIEM Festival 2010, karena ia sangat ingin masyarakat mendengarkan patron-patron gamelan yang tidak biasa didengarkan, yang menyimpang. Ia juga akan menampilkan eksplorasi gamelan dalam bentuk gaya Bali, gaya Minang, maupun gaya Sunda.
Ketekunannya berkesenian mendapat penghargaan Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa (1995) dan anugerah Seni dari MENDIKBUD (1996).
Kalim/Pelbagai Sumber