Begitulah sebagian kondisi masrayakat Indonesia yang dimunculkan di atas kanvas oleh 27 seniman yang tergabung dalam komunitas Outsiders. Bertajuk Indonesia Now, kelompok asal Semarang, Jawa Tengah, itu berpameran di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, sepanjang 27 Juni hingga 3 Juli.
Menurut Direktur Pameran Rudy Murdock, kerja seniman di kelompok yang berdiri pada 2007 itu awalnya ingin mengadakan perubahan sosial di Semarang. Dari permasalahan di Kota Lumpia itu, persoalan akhirnya meluas ke kondisi negara. "Ini sebagai respon kondisi bangsa saat ini," ujarnya di sela pameran.
Kebanyakan lukisan tampak seperti poster. Karya Dina Prasetyawan berjudul -17+, misalnya, menampilkan seorang anak bertelanjang dada. Memakai topi SD, bibirnya sedang menjepit sebatang rokok yang tengah disulut sendiri. Di kuping kanannya, terselip sebatang rokok berfilter yang masih panjang.
Perupa Agung Bajax menyuguhkan ilustrasi sakitnya negara berupa polesan palang merah dari cat minyak di atas peta Indonesia. "Kebanyakan sehari-hari memang kami membuat desain grafis," ujar Rudy.
Sedangkan Koes Komo menyuguhkan teknik yang tak biasa. Lukisan berjudul KTP Ventura itu diolah dengan cat ultraviolet. Begitu lampu neon berwarna ungu di sekitarnya dinyalakan, gambarnya berubah seperti tembus pandang.
ANWAR SISWADI