Hendra “Blankon” Priyadhani, 29 tahun, adalah alumnus desain grafis Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 2010. Ia juga pemusik. Bersama rekan-rekan sekampusnya, Blankon mendirikan grup musik Sangkakala bergenre audio rock fashion show. Adapun Baron Capulet Araruna adalah nama lain Blankon saat manggung bersama Sangkakala.
Atribut Blankon ketika berada di atas panggung itulah yang kini dipajang pada pameran tunggal bertajuk Capulet Bar di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta, sepanjang 9 Juni – 3 Juli 2010. Atribut itu berupa bendera, banner, dan umbul-umbul bergambar sosok berkarakter sangar.
“Di atas panggung, saya menjadi Baron Capulet Araruna yang liar, urakan, sok jagoan, dan segala sifat rock star lainnya,” katanya. “Sedangkan di balik panggung, saya menjadi diri sendiri, seorang tukang sablon,” tambah Blankon sembari tertawa.
Meski begitu, Blankon tak sembarang mengadopsi nama panggungnya. Baron adalah sosok Don Juan di dunia malam. Capulet adalah nama kebangsawanan yang disandang keluarga Juliet dalam novel Rome and Juliet karangan William Shakespeare. Adapun Araruna adalah sosok kejam terhadap para budaknya dalam serial Little Missy yang terkenal di Indonesia pada era 80-an.
Meski nama panggung Blankon cenderung mengadopsi tokoh dunia barat, karakter yang muncul pada atribut resminya di atas panggung justru sangat lokal. Lihatlah, sosok sangar yang sedang mengendarai motor dengan membawa bendera bertuliskan Sangkakala. Sosok ini tak lain adalah seorang pengendara motor pada pertunjukan Tong Setan yang biasa dijumpai di arena pasar malam.
Lalu, sosok sangar yang sedang memegang mikrofon, sedangkan kepala sang penyanyi itu mengenakan dadak merak reog Ponorogo. Di bawah sosok aneh di atas kain dengan teknik sablon itu, tertera teks “Reog & Roll”, plesetan dari rock & roll. “Tokoh-tokoh itu terinspirasi dari realitas sosial kehidupan di sekitar saya,” ujarnya.
Menurut Agung “Leak” Kurniawan, direktur Kedai Kebun Forum, materi pameran ini merupakan hasil kolaborasi Blankon dan Baron. “Dalam proyek ini, Hendra “Blankon” Priyadhani dan Baron Capulet Araruna saling bekerjasama membangun Capulet Bar untuk mempertontonkan aksi-aksinya dalam bentuk seni visual,” tulisnya dalam pengantar pameran.
HERU CN