Keputusan itu diambil oleh manajemen Atmaka Production, sebuah event organizer yang kerap bekerjasama dengan band-nya Ariel untuk menggarap konser. Selama tiga tahun berturut-turut, event organizer yang bermarkas di Kediri, Jawa Timur, itu dipercaya menyelenggarakan tur panjang Ariel dan bandnya hingga peluncuran album baru mereka dengan formasi anyar. “Kami tidak ingin rugi,” kata Manajer Tour Atmaka Production Husen Albana.
Berdasarkan hasil survei yang selalu dilakukan sebelum menghadirkan artis, popularitas Ariel menurun drastis pasca beredarnya video porno itu. Hampir sebagian besar fans band Ariel memandang rendah grup musik tersebut. “Sebab Ariel dianggap sebagai ikon,” ujar Husen.
Kenyataan itulah yang membuat manajemen Atmaka Production mencoret bandnya Ariel dalam jadwal pertunjukan mereka. Terlebih ketatnya pengamanan aparat Kepolisian terhadap peredaran video porno yang mirip Ariel dipastikan berdampak pada perizinan konser band tersebut.
Selain menurunkan popularitas Ariel, peredaran video porno itu tak urung juga mengurangi potensi pendapatan Atmaka. Sebab, dalam beberapa pertunjukan sebelumnya grup musik tersebut selalu menarik perhatian penonton hingga meraup keuntungan ratusan juta.
Bahkan di salah satu pertunjukan, konser Ariel dan bandnya dihadiri lebih dari 20 ribu penonton dengan harga tiket mencapai Rp 75 ribu di tangan calo. “Video itu benar-benar merusak bisnis pertunjukan Ariel dan bandnya,” kata Husen.
HARI TRI WASONO