Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puisi Rendra, Peci, dan Sepotong Cinta  

image-gnews
Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta
Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta

Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta

Genre: Drama Romantis

Sutradara: Benni Setiawan

Pemain: Reza Rahadian, Laura Basuki, Arumi Bachin, Rasyid Karim, Henidar Amroe, Robby Tumewu, Ira Wibowo

 

---------

 

 

Mizan Production makin lihai saja dalam menelurkan film hiburan yang berpeluang laris di pasar. Setelah sukses dengan Laskar Pelangi dan Emak Ingin Naik Haji, kini Mizan menghidangkan “sup ayam hangat” baru untuk penonton Indonesia dengan menu gado-gado dari puisi W.S. Rendra, komedi peci, dan cinta beda agama dalam film Tiga Hati, Dua Dunia, Satu Cinta. Film ini akan hadir di bioskop pada awal bulan depan.

 

Film yang semula diberi judul Komidi Putar ini diangkat dari Da Peci Code serta Balada Rosid dan Delia, dua novel karya Ben Sohib. Sutradara Benni Setiawan kemudian mengadaptasinya ke layar lebar dengan membongkar naskahnya di sana-sini dan memasukkan berbagai unsur baru. “Kesamaan cerita dengan novelnya memang hanya 40 persen,” kata Benni.

 

Film ini sebenarnya mengangkat masalah cinta beda agama, tema kontroversial yang sudah pernah muncul di film lain, seperti Cin[t]a karya sutradara muda Sammaria Simanjuntak pada 2009. Film drama independen bikinan mahasiswa Institut Teknologi Bandung itu mengangkat kisah cinta antara Cina, mahasiswa baru keturunan Tionghoa, dan Annisa, mahasiswi muslim.

 

Film Tiga Hati juga mempertemukan dua hati yang berbeda keyakinan: Rosid (Reza Rahadian), pemuda muslim, dan Delia (Laura Basuki), gadis Manado penganut Katolik yang taat. Sepasang kekasih ini harus menempuh jalan berliku untuk memperjuangkan cinta mereka. Batu sandungan bukan hanya datang dari keluarga masing-masing, tapi juga kehadiran seorang gadis cantik berjilbab.

 

Rosid adalah pemuda Betawi nyentrik keturunan Arab yang digambarkan sebagai seniman kribo yang idealis dan terinspirasi menjadi penyair besar sekaliber W.S. Rendra. Gayanya yang cuek dan dandanannya yang tak Islami membuat sang ayah, Manysur (Rasyid Karim), selalu naik pitam.

 

Persoalannya sederhana: tak ada peci yang muat untuk rambut kribo Rosid. Padahal, bagi Mansyur, peci adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada Islam. Mansyur memaksa Rosid selalu berpeci ke mana-mana, karena begitulah seharusnya adat seorang muslim Betawi.

 

Soal peci belum beres, Rosid malah bikin masalah baru dengan memacari Delia. Kedua orang tua Rosid dan Delia pun putar otak untuk memutus hubungan nekat itu. Orang tua Rosid, Mansyur dan Muzna (Henidar Amroe), menjodohkan si kribo dengan Nabila (Arumi Bachsin), muslimah cantik yang juga mengidolakan puisi-puisi Rosid. Adapun Frans (Robby Tumewu) dan Martha (Ira Wibowo), orang tua Delia, berupaya mengirim anak semata wayangnya bersekolah ke Amerika Serikat.

 

Pada saat ego orang tua bertakhta, Rosid dan Delia tak mau menyerah. Singkat kata, beberapa peristiwa terjadi, yang pelan-pelan meluluhkan hati orang tua mereka dan membuat mereka mencoba berdamai dengan anak masing-masing. Nah, ketika ego sudah luluh, eh, malah hati Rosid dan Delia yang bimbang. “Apa artinya jika cinta kita bahagia tapi banyak orang yang kita sayangi menangis,” ucap Delia bersimbah air mata.

 

Ada banyak ide tertuang dalam film ini. Setelah Benni mengantongi ide dari dua novel tersebut, Mizan pun berkeinginan mengenang W.S. Rendra melalui media ini. “Aslinya, Rosid adalah wartawan. Tapi, dalam proses produksi, Mizan ingin ada pesan mengenang Rendra,” kata Benni. Maka, jadilah Rosid si penyair kribo. Porsi syair-syair Rendra dalam film ini pun terlihat dikebut di bagian penutup film, sehingga terkesan dipaksakan.

 

Permainan pasangan Reza Rahadian-Laura Basuki kali ini tampil cukup baik. Kemunculan Laura sebagai pendatang baru yang dipercaya memerankan tokoh utama menandakan peningkatan perannya, yang selama ini mentok pada jabatan pemeran pembantu. Adapun Reza, aktor yang menerima penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2009 lewat Perempuan Berkalung Sorban, malah berakting standar saja.

 

 

AGUSLIA HIDAYAH

 

 

------

Jalan Aman tanpa Gereget

 

Setelah dua debut filmnya yang konsisten dengan genre drama romantis, yakni Bukan Cinta Biasa dan Cinta Dua Hati, Benni Setiawan masih percaya diri memilih genre serupa untuk film terbarunya yang mengulik persoalan cinta beda agama. “Genre ini bisa hidup dan disukai semua orang dan di era kapan pun. Saya akan terus konsisten dengan genre ini,” katanya.

 

Namun, berbeda dari film sebelumnya, tema film terbarunya ini kontroversial tapi, “Saya mengambil jalan aman untuk akhir cerita,” katanya. Menurut Benni, keputusan ini dilakukan agar sesuai dengan jalan cerita di novel, sehingga jalan tengah pun diambil Rosid dan Delia. Sebagian penonton boleh jadi akan kecewa karena penutupnya jadi kurang gereget.

 

Syuting film ini memakan waktu empat bulan dan dilakukan di Bogor. “Kendalanya hanya cuaca yang tak menentu. Saat itu di Bogor sering hujan,” katanya. Harapan Benni, film ini mampu menarik perhatian penonton tak hanya yang beragama muslim, tapi lebih luas lagi.

 

 

AGUSLIA HIDAYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.