Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Monumen Berair Bersih di Makam Gesang  

image-gnews
(ANTARA/Hasan Sakri Ghozali)
(ANTARA/Hasan Sakri Ghozali)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski telah wafat, almarhum Gesang Martohartono masih dapat mengajak para pecintanya untuk hadir dalam pertemuan dalam tajuk “Guyub Gesang”. Bukan jasadnya, tapi semangat Gesanglah yang mampu mengumpulkan mereka untuk datang dalam acara yang diselenggarakan Selasa (8/6) lalu di FX Cafe Music, Senayan, Jakarta, tersebut.

Dalam acara yang dihadir para seniman kroncong, seperti Koko Thole, Guyub Gesang ditujukan sebagai ungkapan hormat serta rasa syukur kepada Gesang yang merupakan inspirator aksi moral Tembang Gesang. Acara ini juga ingin mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendalami dan menjawab harapan pencipta lagu "Bengawan Solo" itu dalam program dan tindakan yang lebih nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.

Dalam perhelatan itu, PT Wavin Duta Jaya yang menggunakan lirik lagu "Bengawan Solo" sebagai jargon produknya dan mempersembahkan Monumen Tirta Gesang, yang mengalirkan air bersih untuk keperluan umum seperti wudhu, cuci tangan, dan kebutuhan lainnya. Monumen itu dibangun di area pemakaman sang maestro keroncong ini di pemakaman keluarga Trah Martodiharjo di Pracimaloyo, Solo. "Sarana publik tersebut mencerminkan bahwa selain semasa hidupnya Gesang telah mengabdi kepada bangsanya, dia juga masih konsisten dalam berbagi kebaikan di tempat beliau dimakamkan," kata Marketing Manager PT Wavin Duta Jata, Putra Jaya, dalam acara tersebut.

Penyelenggaraan ini diakui Direktur Kraftig Advertising, Paul Bernadhi, sebagai konsistensi untuk selalu mengenang Gesang dan menorehkan semangatnya pada generasi muda. “Kegiatan ini semata untuk menjawab dan mendalami harapan almarhum untuk bertindak lebih nyata dalam membangun bangsa,” katanya. Tahun lalu, sebuah ajang pencarian bakat positif dalam tajuk Mutiara Bangsa, telah diselenggarakan Kraftig.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gesang tak hanya meninggalkan karya yang melegenda, tetapi juga pesan moral, seperti dalam lagu "Sebelum Aku Mati". Karya itu ditujukan untuk para pemimpin negeri ini agar selalu berperilaku jujur dan bersatu untuk mencapai kejayaan tanah air.

Aguslia Hidayah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

15 hari lalu

Petugas SAR dan Relawan mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu saat banjir di Kampung Joyotakan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 17 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo sebanyak 21.846 jiwa dari 15 Kelurahan di Kota Solo terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah anak sungai Bengawan Solo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

Meskipun sering meluap, sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa, Sungai Bengawan Solo memiliki sejarah geomorfologi dan profil yang menarik.


Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

2 Oktober 2023

Grup keroncong remaja OK Laras Ati dari SMK Negeri 8 Solo tampil dalam acara Gesang Day di Koridor Gatsu Solo, Ahad malam, 1 Oktober 2023. Acara itu digelar untuk mengenang sosok Sang Maestro Keroncong Indonesia, Gesang.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

Solo is Solo mengajak generasi muda tidak melupakan sosok Gesang beserta karya-karya monumentalnya yang legendaris.


Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

2 Oktober 2022

TEMPO/Puspa Perwitasari
Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

Pada 105 tahun yang lalu, tepatnya 1 Oktober 1917, pemain keroncong legendaris bernama Gesang Martohartono lahir ke dunia. Ini perjalanam hidupnya.


4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

16 Juli 2022

Studio musik tertua di Indonesia, Lokananta, segera direvitalisasi dan dikembangkan menjadi lebih modern.  TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

Berusia lebih dari 50 tahun, Studio Musik Lokananta menyimpan berbagai catatan historis perkembangan musik-musik di Tanah Air.


Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

4 Oktober 2021

Maestro keroncong Gesang menunjukkan album DVD dan VCD karya terbarunya di Hailai International Executive Club, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 19 Oktober 2008. TEMPO/Andry Prasetyo
Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

Gesang, maestro keroncong ini menciptakan banyak lagu selain Bengawan Solo. Ia memperoleh penghargaan dari Kaisar Akihito.


Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

1 Oktober 2021

Gesang
Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

Lagu Bengawan Solo telah dibuat ke dalam 13 bahasa. Lagu ciptaan komponis Gesang ini populer di Jepang sejak puluhan tahun lalu, juga di Korea Selatan


Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

1 Oktober 2017

Motor tua jenis Honda C-70 milik mendiang maestro keroncong Gesang Martohartono dipamerkan di restoran Omah Sinten, Solo, 1 Oktober 2017. Motor yang setia menemani pemiliknya itu dipamerkan memperingati ulang tahun Gesang yang dilahirkan tepat seabad sila
Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

Motor tua jenis Honda C-70 milik mendiang maestro keroncong Gesang Martohartono dipamerkan di restoran Omah Sinten, Solo, 1 Oktober 2017. Motor yang setia menemani pemiliknya itu dipamerkan memperingati ulang tahun Gesang yang dilahirkan tepat seabad silam.


Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

11 September 2014

TEMPO/Puspa Perwitasari
Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengubahan nama
jalan menjadi Jalan Gesang Martohartono.


Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

10 September 2014

Gesang ketika di Jepang pada 1994. Dok. TEMPO/Seiichi Okawa
Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Gesang merupakan
tokoh yang berhasil memperkenalkan nama Kota Solo hingga ke luar
negeri.


Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

18 Februari 2012

Penyanyi keroncong legendaris Waldjinah tengah cuci tangan di Monumen Tirta Gesang, (18/02).TEMPO/Ahmad Rafiq
Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

Sebuah monumen berdiri megah di pelataran pemakaman umum Pracimaloyo Sukoharjo, tempat peristirahatan terakhir pencipta lagu Bengawan Solo, Gesang.