Dalam acara yang dihadir para seniman kroncong, seperti Koko Thole, Guyub Gesang ditujukan sebagai ungkapan hormat serta rasa syukur kepada Gesang yang merupakan inspirator aksi moral Tembang Gesang. Acara ini juga ingin mengajak seluruh warga Indonesia untuk mendalami dan menjawab harapan pencipta lagu "Bengawan Solo" itu dalam program dan tindakan yang lebih nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan.
Dalam perhelatan itu, PT Wavin Duta Jaya yang menggunakan lirik lagu "Bengawan Solo" sebagai jargon produknya dan mempersembahkan Monumen Tirta Gesang, yang mengalirkan air bersih untuk keperluan umum seperti wudhu, cuci tangan, dan kebutuhan lainnya. Monumen itu dibangun di area pemakaman sang maestro keroncong ini di pemakaman keluarga Trah Martodiharjo di Pracimaloyo, Solo. "Sarana publik tersebut mencerminkan bahwa selain semasa hidupnya Gesang telah mengabdi kepada bangsanya, dia juga masih konsisten dalam berbagi kebaikan di tempat beliau dimakamkan," kata Marketing Manager PT Wavin Duta Jata, Putra Jaya, dalam acara tersebut.
Penyelenggaraan ini diakui Direktur Kraftig Advertising, Paul Bernadhi, sebagai konsistensi untuk selalu mengenang Gesang dan menorehkan semangatnya pada generasi muda. “Kegiatan ini semata untuk menjawab dan mendalami harapan almarhum untuk bertindak lebih nyata dalam membangun bangsa,” katanya. Tahun lalu, sebuah ajang pencarian bakat positif dalam tajuk Mutiara Bangsa, telah diselenggarakan Kraftig.
Gesang tak hanya meninggalkan karya yang melegenda, tetapi juga pesan moral, seperti dalam lagu "Sebelum Aku Mati". Karya itu ditujukan untuk para pemimpin negeri ini agar selalu berperilaku jujur dan bersatu untuk mencapai kejayaan tanah air.
Aguslia Hidayah