Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Palestina dan Israel Bersua di Galeri Seni  

image-gnews
Umm el-Fahem. (plusmood.com)
Umm el-Fahem. (plusmood.com)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jenewa - "Kita memerlukan revolusi budaya antara orang Arab dan Yahudi," kata Said Abu Shakra, pendiri galeri seni kontemporer Arab pertama di Israel. "Saya yakin seni adalah katalisator perubahan sosial. Seni memberdayakan masyarakat dan mendorong kemajuan. Di mana ada budaya, kebanggaan dan rasa memiliki, maka segala sesuatu akan berjalan di arah yang benar."

Tapi, sebelum Anda bisa mulai mengubah hubungan, warga Arab di Israel perlu tahu siapa mereka sebenarnya. "Anak muda kita mengalami krisis identitas," kata Abu Shakra. "Kita perlu menghormati sejarah dan kenangan masa lalu. Kita perlu menciptakan ruang bagi orang untuk datang dan belajar."

Abu Shakra berpendapat bahwa sejak didirikannya negara Israel, "tidak ada hal penting yang dilakukan oleh penduduk Arab untuk melestarikan sejarah mereka." Itulah mengapa para pekerja dari galeri yang terletak di Umm el-Fahem, kota Arab terbesar kedua Israel, mengambil alih "tanggung jawab untuk membangun kembali, menghimpun, mempelajari, mengenang dan menyajikan semua yang sebelumnya rusak, yang berkaitan dengan budaya Arab dan Palestina."

Dalam perjalanannya, galeri mulai mengubah hubungan antara orang Yahudi dan Arab.

Abu Shakra memberi contoh gamblang bagaimana perubahan ini terjadi. Pada Oktober 2000, 12 warga Arab Israel dan seorang lelaki dari Gaza dibunuh oleh aparat polisi dalam unjuk rasa di Umm el-Fahem karena menentang tindakan balasan Israel terhadap Intifada ("pemberontakan" Palestina) kedua. "Peristiwa itu menyebabkan krisis antara orang Arab dan Yahudi di sini, barang kali yang terburuk sejak didirikannya Israel," kata Abu Shakra. "Orang Yahudi tidak akan datang ke Umm el-Fahem lantaran rasa takut dan was-was."

Galeri seni ini segera menanggapi. Mereka memprakarsai sebuah pameran yang dinamai "In House". Dua puluh seniman muda Yahudi dan Arab menampilkan karya mereka di rumah-rumah warga di seantero kota. "Selama dua bulan, orang Yahudi yang datang ke pameran memasuki rumah-rumah orang Arab dan bertemu dengan keluarga-keluarga Arab. Ini membantu orang Yahudi dan Arab saling bertatap mata dan mengatasi ketakutan. Acara ini sangat sukses," kata Abu Shakra.

Selain itu, dengan menampilkan karya seni dari seniman Yahudi, Abu Shakra yakin galeri ini membantu meredam prasangka orang Arab terhadap orang Yahudi. "Pameran-pameran memberikan kesempatan luar biasa bagi para pengunjung Arab untuk berdialog dengan seniman Yahudi, bertatap muka dengan mereka dan bahkan terlibat dalam proyek bersama," katanya.

Yang juga menarik, meskipun banyak seniman Palestina menolak memajang karya seni mereka bersanding dengan para seniman Yahudi, sikap mereka sering berubah ketika sudah bertemu dengan orang-orang Yahudi yang mengunjungi pameran. Orang-orang Palestina bahkan menjual karya seni mereka ke orang-orang Yahudi itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya, galeri ini telah menjadi tempat bertemu bagi para seniman Yahudi, Arab dan internasional. Galeri ini secara rutin memamerkan seni kontemporer, tidak hanya dari Israel, tapi juga dari wilayah Palestina dan seluruh dunia. Bulan ini, misalnya, mereka menggelar Simposium Keramik Internasional dengan para pemahat dari Amerika Serikat, Turki, Azerbaijan dan Israel.

"Para seniman terdorong untuk bertemu dan saling belajar tentang budaya, sejarah, kepedihan dan aspirasi orang lain," ujar Abu Shakra.

Galeri ini juga mengadakan sejumlah kegiatan pendidikan dan budaya, kursus seni dan tari, dan perkemahan musim panas untuk anak-anak.

Kini para pekerja di Umm el Fahem berharap bisa membangun museum seni kontemporer Arab pertama di Israel. Ide ini didukung oleh Museum Tel Aviv dan Museum Israel di Yerusalem. Tanahnya telah disediakan dan tiga arsitek Israel telah ditugasi membuat desain proyek ini.

Abu Shakra kini tengah menggarap tugas besar menggalang dana US$ 15 juta untuk menuntaskan mimpinya. "Museum itu akan menjadi 'Ledakan Besar' kami yang akan memberi warga wahana baru dalam menghadapi krisis. Museum ini akan memberdayakan kota, dan akan menciptakan generasi baru dengan identitas dan jalan hidup yang lebih jelas," kata dia.



Carin Smaller (pakar hukum internasional). Artikel ini disiarkan CGNews.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

34 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.