Kendati harus melakoni kesenian tradisional Jawa Timur, dara yang masih betah menjomblo saat ini mengaku tak hampir tak menemui kesulitan yang berati. “Karena aku kan juga orang Jawa Tengah jadi ya beda-beda dikitlah sama Jawa Timur. Bahasa Jawanya sama saja kok,” papar Asti di Taman Ismail Marzuki, Jumat (4/6).
Pemilik nama lengkap Annastya Yuntya Eka Wardhani ini juga patut berbangga hati. Pasalnya, untuk pementasan kali ini Asti bukan dibayar pakai rupiah melainkan dibayar pakai Poundsterling.
Namun, sayang Asti enggan menyebutkan angka pastinya. “Aku juga sendiri belum tahu aku dibayar berapa tapi yang pasti dibayarnya pakai poundsterling,”imbuhnya.
Lalu apakah Asti menerima tawaran bermain ludruk lantaran dirinya dibayar dengan menggunakan poundsterling? Dengan tertawa pemain film Untukmu ini menjawab, “Ya tidaklah. Memang ludruk ini adalah bentuk kegiatan promosi aku kepada anak muda agar bisa mencintai seni budaya bangsa. Di Twitter aku juga promosikan ludruk, seperti pementasan hari ini, sampai aku upload foto gamelan di Twitter,” tegas Asti.
Dara kelahiran 19 Juni 1984 ini akan beraksi di Gedung Graha Bhakti Budaya yang terletak di Taman Ismail Marzuki pukul 19.00. Judul pementasan kali ini adalah ‘Sumpah Pocong’.
Asti berada satu panggung dengan pemain senior seperti Mamiek Prakoso, Eko DJ, Tessy dan Kadir. “Senang bisa satu panggung dengan para senior. Aku bisa belajar banyak dari mereka. Peranku kali ini sebagai mahasiswa yang sangat centil dan manja. Itu sangat bertolak belakang dengan kepribadianku. Aku orangnya sangat pemalu lho,” tandas Asti.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI