Surat-surat tersebut ditulis oleh Burton hanya beberapa hari sebelum meninggal di Swiss 1984 akibat pendarahan otak, sementara aktris ini tinggal di California, Amerika Serikat.
Burton menyatakan ingin datang ke rumahnya, Vanity Fair menyebut, "Setelah Taylor membaca surat, dia menyimpannya dalam laci di samping ranjang."
Taylor, 78 tahun, memutuskan membagi surat yang diterima dari Burton dalam jumlah besar kepada Sam Kashner dan Nancy Schoenberger selaku editor majalah untuk bukunya berjudul "Furious Love: Elizabeth Taylor, Richard Burton, and the Marriage of the Century.
Burton secara berkelakar memanggil Taylor "Twid Twaddle", "My Lumps," dan kadang menandatangani suratnya dengan tanda "Husbs."
"Andai kau tinggalkan aku, maka diriku harus bunuh diri. Aku tak sanggup hidup tanpamu," bunyi salah satu suratnya.
"Setiap kata yang ditulis Richard sangat indah," kata Taylor delapan kali menikah, kepada Kashner dan Schoenberger
"Dan, dalam segala hal yang dia lakukan...dia baik hati, lucu, sangat lembut sebagai ayah. Semua anak-anak saya menghormatinya. Dia penuh perhatian dan cinta kasih. Saat kami di Roma, kami dimabuk cinta. Kami punya banyak waktu, tetapi tidak cukup," katanya.
Taylor dan Burton mulai memadu kasih pada 1962 di Roma saat membintangi film Cleopatra yang mengejutkan media. Peristiwa itu dikecam Vatikan karena keduanya masih terikat perkawinan oleh pasangan masing-masing.
Keduanya akhirnya menikah pada 1964-74 dan rujuk kembali pada Oktober 1975 sebelum cerai pada Juli 1976.
"Kamu mungkin aktris terbaik di dunia yang mengombinasikan kecantikanmu yang luar biasa, membuat kamu unik," tulis Burton dalam salah surat yang dirilis.
Gambar romatika cinta Taylor dan Burton edisi Juli menjadi cover story majalah Vanity Fair laku keras.
Furious Love: Elizabeth Taylor, Richard Burton, and the Marriage of the Century diterbitkan oleh HarperCollins 15 Juni.
REUTERS | CHOIRUL