TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi massa yang menamakan diri Front Pembela Islam (FPI) kembali menentang film yang mereka anggap berbau porno aksi. Kali ini yang menjadi incaran adalah film yang dibintangi Rahma Azhari berjudul Rayuan Arwah Penasaran.
Dasar FPI mempermasalahkan film tersebut adalah potongan adegan yang dibuang dari film utuh oleh Lembaga Sensor Film (LSF) dan kini beredar di dunia maya.
"Film ini diperankan oleh Rahma Azhari yang berbau seks dan porno. Yaitu adanya gambar berupa video di internet yang menggambarkan Rahma Azhari melakukan ciuman di atas tempat tidur, dan itu yang menjadi bukti kita," tutur Habib Salim Alatas, Ketua DPD FPI DKI Jakarta ditemui di Jalan Lapangan Ros, Sawo Kecik RT 06/06 No. 31, Bukit Duri, Tebet, Jakarta, Senin (31/5).
Meski film itu sudah tayang di bioskop dan tidak dipermasalahkan oleh LSF, FPI tidak mau tinggal diam. "Tidak ada kata terlambat bagi kita. Kalau ada yang meminta agar film itu diberhentikan, kita harus hentikan karena itu tugas kita. Kita khawatir film seperti ini bisa lebih banyak lagi," tegas Habib.
Berkaitan dengan penampilan Rahma di film tersebut, dalam waktu dekat FPI juga akan mendatangi adik Ayu Azhari itu. FPI berniat menegur dan minta supaya perempuan 28 tahun itu mau bertobat. "Kita akan tegor, suruh dia tobat. Andi Soraya saja bisa tobat kok," ucapnya.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI