Usia lanjut ternyata tak menyurutkan semangat kelompok yang beranggotakan 30-an kakek tersebut. Iwan Abdurahman alias Abah Iwan akan memimpin rekan-rekannya yang rata-rata telah berusia 60 tahun.
Rencananya mereka bakal membawakan 12 lagu, diantaranya Mentari, Willow Tree, Balada Seorang Kelana, dan sebuah lagu rakyat Timur Tengah. Abah Iwan sebagai penyanyi utama, sekaligus menjadi dirigen sambil memetik gitar akustik. “Ini konser untuk reuni dan nostalgia yang penuh spirit kebersamaan, bukan sekedar klangenan atau senang-senang,” kata Abah Iwan saat jumpa pers di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Rabu (26/5).
Baca Juga:
Seluruh lagu punya arti khusus dan cerita sendiri untuk menggelorakan semangat mahasiswa di masa itu. Begitu pun TIM bagi kelompok nyanyi mahasiswa Unpad yang terbentuk resmi pada 1972 tersebut. Pada 1978, mereka diundang untuk tampil di sana. “Kami bangga karena TIM saat itu jadi tempat barometer musik Indonesia,” ujar lelaki berkepala plontos itu. Saat itu, mereka sanggup menyanyikan 18 lagu, diantaranya hasil ciptaan sendiri dan lagu rakyat luar negeri.
Terakhir kali pentas, GPL sempat tampil di Istana Negara pada 2008. Menurut Abah Iwan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rupanya masih ingat kelompoknya ketika mereka menyanyi di barak taruna AKABRI di Magelang pada 1973. “Pak SBY ketika itu ketua senat taruna,” ujar pencipta lagu Burung Camar itu. GPL yang dirintis sejak 1965 oleh Abah Iwan, tercetus untuk mengubah perlahan sistem kekerasan saat masa perpeloncoan di Fakultas Pertanian Unpad.
Sebelum para senior menyiksa, Abah Iwan mengumpulkan mahasiswa baru mulai pukul 04.00 WIB dan melatih mereka bernyanyi paduan suara. “Jadi mahasiswa mulai suka bernyanyi, seniornya juga,” kata Abah Iwan.
ANWAR SISWADI