TEMPO Interaktif, Jakarta - Artis Nuri Maulida meneteskan air mata saat mengingat kenangan antara dirinya dengan mendiang mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie.
Nuri memang punya kenangan manis dengan almarhumah yang tak akan ia lupakan seumur hidupnya. Ia dulu pernah memberi ucapan selamat ulang tahun kepada mendiang lewat email yang bunyinya: "Eyang selamat ulang tahun ya. Semoga Eyang panjang umur, semoga Eyang mendapatkan yang terbaik dalam hidup Eyang. Eyang
aku mau ketemu dan ngobrol panjang lebar sama Eyang, kira-kira kapan yah?"
Dan yang tadinya dikira tidak mungkin dibalas, ungkap Nuri, ternyata dibalas sama beliau. Isinya: "Terimakasih ya cucuku atas doa dan ucapannya. Kita pasti akan bertemu lagi suatu saat nanti dan kita akan berbincang dalam jangka waktu yang panjang. "Rasanya senang sekali email ku dibalas sama Eyang,” ucap Nuri di Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (24/5).
Nuri telah menganggap almarhumah sebagai Eyangnya sendiri. Pasalnya, kali pertama bertemu dengan mendiang, Nuri mengaku sudah ada ikatan batin dengan almarhumah.
“Nggak tahu kenapa waktu pertama kali ketemu Eyang langsung ada ikatan batin
sama Eyang. Eyang itu baik hati, selalu tersenyum setiap waktu dan bagi aku
Eyang adalah seorang ibu yang sangat dewasa. Ngobrol sama dia juga nyambung
banget,” lanjutnya seraya mengusap air mata.
Almarhumah memang menggemari sinetron yang dibintangi Nuri yakni ‘Cinta Fitri’.
“Waktu itu ketemu di kantor MD Entertaiment. Eyang sama Bapak BJ Habibie juga
hadir ke acara jumpa wartawan waktu itu dan Eyang kan tahunya aku di sinetron
pakai jilbab yah pas dikenalin aku nggak pakai jilbab jadi dia bilang ‘cantikan
pakai jilbab’ aduh jadi geer aku,”cerita Nuri.
Tentunya dara kelahiran Bandung 22 November 1985 ini kaget saat dirinya mendengar sang Eyang tercinta dalam kondisi kritis di rumah sakit. “Aku langsung kirim email sama beliau. Aku tahu Eyang nggak akan membalas email ku tapi di situ aku berdoa buat Eyang. Tapi kemarin aku dengar Eyang sudah tidak ada, jadi ya memang ini yang terbaik buat Eyang,” tutur Nuri dengan air mata yang tak henti bercucuran.
Bagi Nuri, mendiang sangat patut disebut sebagai pahlawan. “Karena Eyang sangat setia mendampingi Bapak (BJ Habibie) kapan pun dan di manapun. Eyang juga sangat berjasa bagi bangsa ini. Kalau aku sempat aku mau kok menghadiri pemakaman beliau besok,” tutup Nuri dengan menghela nafas.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI