Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perupa Merespon Ruang  

image-gnews
Pameran
Pameran "Ruang Berikutnya" di Sangkring Art Space Yogya.(TEMPO/Heru CN)
Iklan
TEMPO InteraktifYogyakarta - Apa yang muncul di benak para perupa ketika diminta merespons ruang? Hasilnya ternyata sangat beragam, dari strategi sepakbola hingga kematian.

 

Itulah yang terjadi pada pameran bertema “Ruang Berikutnya” di Sangkring Art Space, Bantul, Yogyakarta, sepanjang 11-31 Mei 2010. Pameran ini diikuti 21 perupa muda, yang oleh Kris Budiman, konseptor pameran, disebut sebagai “perupa pinggiran”.

 

Perupa Anto Sukamto, 26 tahun, menerjemahkan ruang sebagai rentang waktu yang harus dijalani manusia. Untuk menghadapinya, butuh bekal dan strategi seperti halnya ketika bermain sepakbola. Itu sebabnya, mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jurusan Kriya Tekstil ini memberi judul karya instalasinya 3-5-2, layaknya strategi dalam permainan sepakbola.

 

Memanfaatkan kain spanduk bekas, yang kemudian ditenun ulang dengan Alat Tenun Bukan Mesin, Anto membuat tiruan garis-garis lapangan sepakbola dengan ujung membentuk rumah. Sebuah manekin berbaju tenunan kain bekas spanduk, berdiri di belakang garis lapangan. Di belakang manekin, bergantungan sejumlah tas, juga terbuat dari kain.

 

Tas, menurut Anto, melambangkan bekal yang diperlukan seseorang untuk mengarungi kehidupan. Adapun lapangan bola adalah simbolisasi strategi. “Jadi, untuk menghadapi masa depan, orang butuh bekal dan strategi,” katanya menjelaskan.

 

Lain lagi dengan Rennie “Emonk” Agustine Ferdianti dan Lasita Situmorang. Mereka justru bicara soal kematian. Melalui karyanya yang berjudul Room No 1, Rennie menghadirkan sebuah peti mati berwarna hitam dengan tiruan tulang-belulang di dalamnya. Uniknya, peti mati hitam itu tak terbuat dari kayu, melainkan dari kain berbulu berwarna hitam pekat.

 

Meski bicara soal kematian, Rennie tak hendak menampilkan kengerian. Ia justru menganggap kematian sebagai sebuah kelucuan. “Toh, suatu saat kita akan ke situ juga,” ujar alumnus IKP Bandung tahun 2006 ini.

 

Soal kematian juga disajikan Lasita Situmorang dengan cara yang berbeda. Ia membuat jalinan jaring laba-laba dari sayatan rotan. Sejumlah kupu-kupu warna hitam terjebak dalam jaring laba-laba itu.

 

“Emonk dan Lasita sama-sama bicara tentang kematian dengan cara yang enteng. Kupu-kupu hitam yang terjerat jarring laba-laba pada karya Lasita, justru berfungsi menjadi dekor yang menarik,” kata Kris Budiman.

 

Menurut Kris, pameran “Ruang Berikutnya” ini menjadi menarik, karena para perupa menerjemahkan tema pameran secara fleksibel. “Mereka bisa eksplorasi tema dengan leluasa,” ujarnya.

 

 

HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

26 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.