Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perda Kau Jual, Aku yang Beli  

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -

 

"Siapa mau pesan peraturan daerah... DAU, dana alokasi umum. Dewan Rakyat Daerah bisa membuatnya. Hayo, siapa mau pesan. Jangan ragu-ragu, kami bisa membuatnya...."

Begitulah Owel (Whani Darmawan) dan Maekani (Citra Pratiwi) bersahutan, layaknya menjajakan dagangan. Dagangan itu berupa jasa pembuatan peraturan daerah, yang bisa dipesan melalui anggota dewan.

 

Alkisah, praktek korupsi di kabupaten bernama Kotabulus sudah gamblang dan mengakar. Korupsi sudah merajalela. Semua pihak telah kehabisan asa menghentikannya. Namun Bupati Kotabulus, yang diperankan Butet Kertaradjasa, menganggap kejahatan kerah putih itu bisa dihilangkan dengan strategi jitu.

 

Panti Idola, sebuah Panti Perawatan Mental Korban Korupsi, telah dibangun atas prakarsa Bupati Kotabulus. Nama panti ini lebih populer dengan nama Pandol. Teater Gandrik mempertunjukkan garapan cerita ini pada Kamis, Jumat, dan Sabtu malam lalu di Teater Kecil Salihara, Pasar Minggu, Jakarta.

 

Teater kontemporer dari Yogyakarta ini mengambil judul lakon serupa nama panti itu, Pandol, sebuah naskah yang ditulis oleh Heru Kesawa Murti. Tak hanya di Jakarta, lakon ini juga akan digelar di Yogyakarta pada 4 dan 5 Juni nanti.

 

Gandrik, yang berangkat dari konsep teater rakyat penuh selengekan, bahkan lebih bersifat sampakan, masih konsisten membuat lakon yang amat peka terhadap tema aktual di sekitarnya. Alur cerita tetap menjadi pegangan, tapi sesekali mereka membebaskan diri dalam improvisasi percakapan.

 

Pada pertunjukan Kamis malam lalu, misalnya, saat penonton masih sibuk mencari tempat duduk, para pemeran teater memperlihatkan persiapannya di depan panggung. Jarang terlihat, pementasan teater yang mengemas adegan di balik layar semacam itu di hadapan penonton. Mereka bercanda satu sama lain, menabuh gamelan, bahkan salah satu di antaranya mengeluarkan teko teh dan piring berisi kacang. Laiknya jagongan malam.

 

Butet juga ikut mempersilakan penonton menempatkan diri. Bahkan, ketika Djaduk Ferianto, sebagai penata musik, membuka lakon itu, para pemeran masih juga bergurau satu sama lain. Mereka saling menanggapi acara informal itu. Kocak, segar, nakal, dan menggelitik. Begitulah gaya Gandrik dalam setiap garapannya.

 

Di hari jadi Pandol, Bupati Kotabulus menerima penghargaan dari presiden karena sudah mendirikan panti rehabilitasi itu, yang terbukti bisa menekan kasus korupsi secara cepat. Bupati Kotabulus mengklaim, dalam tiga tahun berdirinya panti ini, kasus korupsi bisa ditekan 50 kasus setiap tahunnya.

Pandol merupakan panti yang hanya dikhususkan untuk para korban korupsi, seperti istri, anak, maupun pihak yang terkena getah para koruptor. Nama mereka akan tersemat anggun di monumen korban korupsi jika telah dinyatakan lulus. Serta-merta publik tergila-gila ingin masuk Pandol, karena korban korupsi pun akan berkibar menjadi pahlawan-pahlawan antikorupsi.

 

Sementara itu, Palaran (Susilo Nugroho) dan Hasrat (Sepnu Heryanto), keduanya pemeriksa dari Panitia Pemberantasan Korupsi, makin mencecar kepala dinas pendidikan dan dinas pariwisata. Mereka, Masgul (Heru Kesawa Murti) sebagai kepala dinas pendidikan dan Aleman (Broto Wijayanto), kepala dinas pariwisata, menganggarkan dana yang cukup besar untuk biaya panti tersebut. Bupati juga ikut diperiksa.

 

Proses pemeriksaan yang cerdas sekaligus kocak membuat penonton tertawa berkali-kali. Gaya sampakan, yang bertabur kata-kata "asu" dan "bajingan", yang berjejalan, membikin dialog lebih ramai. Dialog semacam ini membuka kesempatan besar untuk menimbulkan improvisasi pengadeganan.

Kedua petugas pemeriksa korupsi ini makin bersemangat. Mereka meyakini temuan kasus korupsi pada anggaran pembiayaan panti itu. Aparatur Kabupaten Kotabulus mulai gusar. Namun, ketika kedua petugas itu hendak memutuskan siapa saja tersangka korupsi, sang bupati telah berhasil memesan peraturan daerah yang mengangkat Direktur Pandol sebagai Kepala Badan Pengawasan Kabupaten. Badan Pengawasan ini membawahkan Panitia Pemberantasan Korupsi.

 

Taring pemberantasan korupsi pun tumpul. Taring itu justru ditumpulkan oleh aparatur kabupaten sendiri, yang selalu mendengung-dengungkan semangat pemberantasan korupsi. Terang saja, anggota dewan berlenggang-kangkung mendendangkan dagangan mereka laiknya kaki lima di stasiun kereta.

"Peraturan daerah... DAU... tiga perda bonus satu DAU, yang dananya bisa digelembungkan. Jangan ragu-ragu memesan. Kami akan melayani kebutuhan Anda...."

 

l ISMI WAHID

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.