TEMPO Interaktif, Jakarta - Asrul Dahlan dapat peran yang tidak biasanya di film besutan Ari Sihasale yang berjudul Tanah Air Beta.
Kali ini ia menjadi warga Timor Leste yang menyeberang ke perbatasan Indonesia pasca-referendum 1999, meski harus hidup di kamp pengungsi.
Tentu saja, peran ini berbeda dengan peran Asrul di film-filmnya yang terdahulu. Biasanya, ia selalu memainkan karakter orang Batak atau Padang. "Tapi saya tidak ingin terjebak dengan stereotip peran-peran seperti itu," kata Asrul di Jakarta Selatan, Kamis malam, (20/5).
Agar perannya sebagai pengungsi asal Timor lebih optimal, satu bulan sebelum shooting, Asrul melatih lidahnya logat khas Bumi Lorosae. "Ada coach yang didatangkan oleh Ari Sihasale. Dalam sehari, saya mesti berlatih selama tiga jam," jelas pemeran Abu Bakar di film yang akan tayang perdana 17 Juni mendatang.
Berikutnya, Asrul mempertajam kembali logat tersebut di Atambua, di mana shooting film dilangsungkan. Di sana, ia membaur dengan pengungsi setempat.
"Saya ajak mereka bicara dengan bahasa lokal. Kesan saya, mereka berhati tulus dan cinta dengan Indonesia," kisah Asrul.
Sebagai lelaki berdarah Batak campur Padang, Asrul mengakui sempat kelimpungan dengan tantangan tersebut. Penyebabnya, logat Batak sudah mendarah daging di tubuhnya. "Menghilangkannya susah sekali. Sakit kepala saya," terang Asrul.
MUSTHOLIH