Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Asia di Festival Cannes  

image-gnews
Suasana Festival Film Cannes di ke-63 di Prancis. (Foto:Luky Setyarini)
Suasana Festival Film Cannes di ke-63 di Prancis. (Foto:Luky Setyarini)
Iklan

TEMPO Interaktif,Cannes - Ada beberapa hal menarik dalam Festival Film Cannes ke-63 yang dibuka pada Rabu malam pekan lalu. Salah satunya peraturan dilarang berdasi panjang. Menurut protokol Cannes, dalam acara pembukaan para pria wajib mengenakan tuksedo hitam dan dasi kupu-kupu. Peraturan itu berlaku untuk semua yang hadir, dari pewarta foto yang terakreditasi hingga menteri kebudayaan.


Memang pengecualian diberikan kepada para produser film papan atas. Mereka boleh mengenakan tuksedo berwarna hitam. Tapi tetap wajib berdasi kupu-kupu bukan dasi panjang. Adapun kaum hawa, yang berjalan di atas karpet merah, bebas mengenakan gaun model apa saja. Misalnya, aktris Cate , pemeran Lady Marion of Loxley dalam Robin Hood, tampil cukup mempesona dengan gaun pink berkilauan – meski busana itu makin menambah kesan pucat kulitnya.


Selain aturan dilarang berdasi panjang, hal menarik lainnya adalah film pembuka festival bergengsi tersebut: Robin Hood. Yang menarik, Robin Hood kali ini agak berbeda, karena merupakan prekuel dari kisah-kisah Robin Hood yang sudah diangkat dalam film sebelumnya.


Lupakan pria manis dan langsing, bercelana ketat warna hijau, bertopi dengan bulu burung yang mengendap-endap di belantara hutan Nottingham. Robin Hoodkali ini berlumuran lumpur, brewokan, dan lebih kekar. “Semua yang Anda tahu tentang Robin Hood merupakan kesalahpahaman yang sangat dipahami sebelumnya,“ kata aktor Russell Crowe, pemeran Robin Hood, dalam jumpa pers pemutaran film .


Crowe menambahkan, film arahan sutradara Ridley Scott itu mencoba mengungkap fakta-fakta sejarah yang tak banyak diketahui orang. “Film ini dibuat untuk menggelitik rasa penasaran orang untuk mencari tahu fakta sejarahnya,“ ujar Crowe.


Film menarik lainnya adalah Draquila - Italy Trembles karya Sabina Guzzanti. Film dokumenter yang menyulut kontroversi ini mengupas habis-habisan korupsi yang dipraktikkan pemerintahan Silvio Berlusconi. Salle Benuel, tempat film Italia ini diputar perdana, penuh sesak.


Draquila menyoroti L'Aquila pascagempa April 2009. Berlusconi digambarkan tak melakukan pembangunan kembali bangunan rumah yang hancur akibat gempa. Hingga setahun setelah gempa, kota itu dibiarkan kosong, kecuali satu orang warga saja.


Film ini sangat berapi-api mengupas keborokan pemerintahan Berlusconi. Sampai-sampai, Menteri Budaya Italia Sandro Bondi membatalkan kehadirannya di Cannes sebagai aksi protes menentang pemutaran Draquila.


Begitulah. Hal menarik lainnya dalam festival yang digelar sepanjang 12-23 Mei mendatang ini: dominasi film Asia. Ada 5 film Asia dari 19 film yang berkompetisi di festival kali ini. Dua film berasal dari Korea, yakni The Housemaid karya Im Sangsoo dan Poetry karya Lee Chang-Dong.


Sutradara terkenal Jepang Takeshi Kitano juga ikut bersaing dengan filmnya, Outrage. Dari Cina ada Chongqing Blues karya sutradara Wang Xiaoshuai. Sutradara independen Thailand, Apichatpong Weerasethakul juga ikut bersaing dengan filmnya: Lun Boonmee Raluek Chat.


Salah satu film Asia yang mendapat sambutan adalah The Housemaid arahan Im Songsoo. Film yang mengklaim sebagai thriller erotik ini merupakan karya re-make dari film berjudul sama karya sutradara Kim Ki-young pada 1960.


The Housemaid berkisah tentang Lee Eun-yi (diperankan dengan cemerlang oleh Jeon Do-Youn), yang bekerja sebagai pelayan untuk keluarga kaya. Eun-yi bertugas melayani nyonya rumah yang sedang hamil, Hae-ra, dan putrinya. Majikan Lee Eun-yi, Hoon, menjadi kekasihnya. Kehidupan keluarga itu mulai runtuh. Apalagi ketika diketahui Eun-yi mengandung anak Hoon.


Keluarga kaya itu mengetahui kehamilan Eun-yi. Ibu mertua Hoon, Mi-hee, memaksa Eun-yi untuk mengguurkan kandungannya. Aborsi itu mengguncang Eun-yi. Ia pun kemudian membalas dendam.


Sutradara Im Sangsoo harus merombak skenario awal untuk disesuaikan dengan zaman sekarang. Musik, dialog, dramaturgi, dan pemilihan kostumnya pun sangat diperhatikan dengan ketat oleh Im.

Film ini dijagokan oleh banyak kalangan, termasuk para kritikus. Bahkan, The Housemaid versi Im Sangsoo disebut-sebut sebagai film terbaik Korea Selatan saat ini.


Kritikus film dari Jerman Jürgen Dick mengatakan, ia sangat menyukai film ini. Sineas muda dari Jepang, Shinji Aoyama juga menjagokan film ini akan meraih penghargaan sutradara terbaik. “Tapi ya, lihat saja nanti,“ katanya.


Film Asia lain yang cukup menarik adalah Chongqing Blues karya sutradara Wang Xiaoshuai. Film ini mengisahkan seorang kapten kapal kontainer Lin Quanhai, yang kembali setelah melaut selama enam bulan. Chongqing Blues ditampilkan dengan warna dominan biru keabu-abuan pucat dan sekaligus kelam, menggambarkan suasana kota industri dan metropolitan Chongqing di wilayah tengah Cina.


Lin Quanhai mendapat kabar, putranya Lin Bo, 25 tahun, ditembak mati polisi. Dalam mencari tahu penyebab kematian Lin Bo, Quanhai kian menyadari bahwa dirinya sama sekali tak mengenal anaknya sendiri. Lin Bo adalah anak satu-satunya dari mantan istri pertamanya. Quanhai sendiri diceritakan menikah lagi dan memiliki anak berusia 7 tahun. Quanhai kemudian menyadari, ketidakhadiran sosok ayah sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan Lin Bo.


Seperti film-film Wang sebelumnya, Beijing Bicycle dan Shanghai Dreams, film ini juga menampilkan perasaannya dengan berlebihan. Tak banyak penonton film karyanya yang tahu, Wang Xiaoshuai juga tak mengenal ayah biologisnya. Wang pembenci sekaligus sangat merindukan sosok ayah.



Luky Setyarini (Cannes)




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

16 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

10 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

17 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.