Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tari, Bunyi, dan Dialek Kuno

image-gnews
Tempo/Aryus P Soekarno
Tempo/Aryus P Soekarno
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tubuh-tubuh itu bergumul dengan cahaya bagaikan laron-laron – serangga kecil yang riuh ketika melihat benda menyilaukan. Namun mereka tak seramai serangga kecil itu. Cahaya yang membentuk serupa lorong panjang membuat mereka mendekat dan takjub, lalu terdiam.

 

Tak lama kemudian gemericik air sangat jelas terdengar. Tubuh-tubuh itu kembali mendendang. Kali ini mereka berpasang-pasangan. Membuat gerakan merunduk, lalu pecah terlempar hingga lantai, serta berjalan mundur memakai kedua kaki dan tangannya ke balik layar, mirip seekor binatang.

 

Begitulah Kuik Swee Boon menciptakan karyanya. Sebuah tari kontemporer yang memadupadankan kedahsyatan teknologi multimedia. Garapan yang bertajuk O Sounds itu dimainkan oleh tujuh penari dari Singapura di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, pada Jumat dan Sabtu malam pekan lalu.

 

Berdurasi 90 menit, tarian itu tampak begitu energetik. Ucapan-ucapan berlafal Cina membentuk tembang yang tiada henti terdengar. Sesekali tembang, yang ternyata lagu rakyat itu, diubah menjadi musik tekno. Atau dialek-dialek Hokkian totok dari sebuah percakapan, dijumput dan disusun menjadi sebuah fragmen melodi elektro-akustik. Tak jarang juga terdengar riuhnya suasana kota yang penuh sesak.

 

Kuik mencoba menggabungkan gerakan tari kontemporer, permainan layar, dan garapan musik tekno yang berakar dari lagu rakyat maupun dialek Cina yang hampir hilang di negerinya. "Saya terinspirasi oleh ayah saya, meski hubungan saya dengannya tak begitu dekat," kata Kuik seusai pementasan.

 

Proses kreatif Kuik dimulai dengan melakukan riset dan mengumpulkan dialek-dialek yang hampir punah di Singapura. Butuh waktu setengah tahun untuk menemukan tradisi dalam bentuk memoar, cerita, maupun nyanyian rakyat itu. Bersama Darren Ng, seniman bunyi yang bersama-sama menerjemahkan ide Kuik. Darren adalah komposer yang banyak bekerja dengan fragmen bebunyian elektro-akustik.

 

Tak dimungkiri, Singapura adalah negeri kecil yang banyak dihuni oleh berbagai tradisi. Ada tiga kultur besar yang hidup di Negeri Singa itu: Cina, Melayu, dan India. Cina adalah yang terbesar. Pesatnya perubahan masyarakat Singapura menuju modernitas menjadikan tradisi kuno mulai luntur. Inilah yang menggelitik Kuik bahwa seberapa banyak masyarakat boleh kehilangan tradisi.

 

Selain Darren, Kuik bekerja sama dengan seniman video asal Brasil, Gabriela Tropia Gomes. Ia mempersiapkan semua video yang ditampilkan pada saat pertunjukan. Salah satu sekuel video Gomes menyoroti rumah tua yang lusuh dan sunyi. Di dalam rumah itu, sejumlah penari mulai memperlihatkan beberapa gerakan. Kehadiran tayangan video itu memberi rihat sejenak bagi para penari di panggung.

 

Animasi multimedia garapan Gomes juga ikut serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari repertoar. Layar panjang dibentangkan di tepi panggung, kemudian dipantulkan gambar tembok lusuh berwarna kelabu. Dari atas muncul tubuh penari-penari yang terjatuh melayang dalam gerak lambat teratur. Lalu tubuh itu hilang menembus lantai. Dan satu penari sesungguhnya berada di tepi layar. Gambar itu betul-betul hidup.

 

Bukan hanya unsur bunyi maupun layar yang mencerminkan gugatan atas hampir punahnya tradisi. Kuik mencoba meramu gerakan-gerakan tradisi Cina, seperti Taichi, dalam koreografinya. Gerakan memutar-mutar menggambarkan simbol yin dan yang. Sesekali para penari itu menjompak-jompak dengan sangat bebasnya. Kaki mereka melayang di udara, meski sekejap, dan hanya ditumpu oleh pinggul maupun kedua tangan. Diperlukan energi besar untuk melakukan atraksi tersebut.

 

Gerakan berpindah tempat yang melibatkan kedua tangan dan kaki dalam posisi badan terbungkuk acapkali muncul. Agaknya Kuik konsisten dalam menjelaskan kesan kekunoannya. Namun akar gerakan balet tak juga ia kerdilkan.

 

 

 

 

O Sounds pernah dipentaskan pertama kali di Singapura pada 2008. Kali ini, selain di Jakarta, karya itu akan dipentaskan kembali di Polandia, Dubai, Paris, dan di negeri Kuik sendiri pada Singapore Arts Festival sepanjang 2010 ini.

 

 

ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

30 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.


HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.


Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Pengunjung menyaksikan pertunjukan 'video mapping' di Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu, 22 Desember 2019. Video mapping yang berdurasi 25 menit tersebut akan dilaksanakan hingga 31 Desember mendatang bertemakan Filosofi Tugu Monas, Relief dan Diorama Museum Sejarah Nasional, Pembangunan Ibu Kota Jakarta, Kebudayaan Betawi serta kehidupan Jakarta. ANTARA
Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.


4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

Pertunjukan di acara puncak Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Malioboro Imlek Carnival di Yogyakarta, Sabtu 16 Februari 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.


Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Suasana destinasi wisata Tlogoputri, Kaliurang di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, masih sepi di masa PPKM Level 4. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.


Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Aksi panggung seniman lokal asal Kabupaten Bekasi di pentas Lebaran Yatim Bekasi yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi di Lapangan Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Jumat petang, 2 September 2022. Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi


Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Seniman dan seniwati Kulon Progo menampilkan Tari Sri Kayun. (ANTARA/Sutarmi)
Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Penampilan teater musikal
Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.