TEMPO Interaktif, Los Angeles - Raksasa media Haim Saban membeli kembali hak cipta Power Rangers, serial televisi untuk anak-anak yang meledak di era 1990-an, dari Walt Disney Co., yang membelinya pada 2001. Saban juga menandatangani kesepakatan dengan Nickelodeon, saingan utama Disney dalam bisnis TV anak-anak, untuk mengudarakan 20 episode baru Power Rangers yang akan dia produksi serta katalog berisi lebih dari 700 episode.
Menurut orang yang mengerti masalah ini, transaksi itu bernilai sekitar US$ 100 juta atau Rp 900 miliar lebih. Saban menolak berkomentar soal harga ini.
Film serial itu semula dikenal sebagai Mighty Morphin Power Rangers, yang berkisah tentang para superhero remaja yang berjuang melawan para monster. Debut serial berbiaya rendah ini pada 1993 dan tetap setia dengan serial aslinya dari Jepang, tapi suaranya banyak diisi oleh aktor-aktor Amerika.
Power Rangers adalah tayangan paling popular di kanal televisi kabel Fox Family, sebuah perusahaan patungan Saban dan News Corp. yang kemudian dibeli Disney seharga US$ 3,2 miliar. Akuisisi itu termasuk hak terhadap tayangan tersebut, tapi ketika popularitas serial itu menurun, Disney mengalihkannya ke kanal Jetix yang lebih kecil, yang kini dikenal sebagai Disney XD, dan belakangan ini ke stasiun lokal ABC di akhir pekan.
"Saya pikir kepemilikan ini menjadi pijakan penting untuk maju jika dia berada di suatu lingkungan yang mendorong dan mendukungnya, yang berlawanan dengan sekadar bagian dari sebuah portofolio besar," kata Saban pada hari ini. "Power Rangers dapat berkembang dan lebih berpengaruh daripada yang terjadi selama lima tahun lalu."
Juru bicara Disney mengatakan, tayangan itu tak lagi sesuai dengan brand perusahaannya atau strategi programnya.
Bagi Nickelodeon, transaksi Power Rangers adalah bagian dari dorongan untuk mengudarakan lebih banyak program yang menjangkau kaum remaja putra. Jaringan yang dimiliki Viacom Inc. itu baru-baru ini juga baru membuat transaksi serupa untuk meluncurkan kembali kartun Teenage Mutant Ninja Turtles yang popular pada 1980-an.
"Ini cocok benar dengan apa yang kami lakukan untuk membuat lebih banyak, khususnya untuk remaja putra, dan kami gembira sekali untuk menambahnya ke slot kami," kata Presiden Nickelodeon Cyma Zarghami.
Kurniawan | The Los Angeles Times