Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AGENDA SENI HARI INI  

image-gnews
Pentas Drama Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh. (ANTARA/AGUS BEBENG)
Pentas Drama Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh. (ANTARA/AGUS BEBENG)
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Pentas Drama “Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh”


Waktu: 7 Mei 2010 Pukul 19.00 WIB

Tempat: Bale Handap, Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur 100, Bandung, Jawa Barat


Drama “Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh” adalah versi baru dari drama “Nyai Ontosoroh” yang diadaptasi oleh Faiza Mardzoeki dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. “Nyai Ontosoroh” versi panjang (dengan durasi 3 jam) telah dipentaskan 9 kali oleh 9 sutradara di 9 wilayah di Indonesia pada 2007. Dari 9 kali pertunjukan, satu di antaranya dipentaskan sepanjang 3 malam di Jakarta, ditonton oleh sekitar 3000 orang, dan mendapatkan perhatian besar dari berbagai media, dengan sutradara Wawan Sofwan.



Pentas Drama Teater Komunitas Peqho


Waktu: 7 – 8 Mei 2010 Pukul 20.00 WIB

Tempat: Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya 73, Jakarta

Harga Tiket Masuk: Rp 40.000


Peqho (dibaca: Pekho) – kependekan dari “Personal, Quality, Humanity, Organization” – adalah teater komunitas yang berdiri pada 2002. Pada sekitar 2006, Peqho Teater menjadi teater komunitas dan rutin membuat produksi setiap tahunnya.


Malam ini dan besok malam, Peqho akan menggelar pementasan bertajuk “Panggung dari Perempuan (Buku 2), Yesterday Once More” di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pementasan tersebut akan menampilkan tiga drama arahan tiga sutradara, yakni “Perempuan itu Cina” arahan sutradara Mery Kasiman, “Satu Hari” arahan Sari W. Suci, dan “Me, Seruas dengan Tanda Kutip” arahan Yuniati Arfah.



Pameran Tunggal Joni Ramlan “Subsidising Memories”


Waktu: 7 – 16 Mei 2010

Tempat: Puri Art Gallery, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Art District, East Mall Lv. Lower Ground, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta



Pameran Tunggal Seni Rupa: Beak Beak Word


Waktu: 6 – 19 Mei 2010-05-06

Tempat: Tembi Rumah Budaya Jakarta, Jalan Gandaria I No. 47 B Kebayoran Baru Jakarta Selatan.



Pameran Foto: Tanah Air – Asal dan Keterasingan


Waktu : 4 – 14 Mei 2010 Jam 11.00 – 19.00 WIB

Tempat: GoetheHaus, Jalan Sam Ratulangi 9-15, Menteng, Jakarta Pusat


Dengan foto-foto yang dibuatnya dan sekuen film dari patung-patung yang ditempatkan di tengah alam, seniman Faozan Rizal dan Katia Engel memberikan satu atmosfir yang khusus. Patung-patung yang di tempatkan di pemandangan alam yang berbeda-beda menyajikan lubang dan pandangan menembus lubang-lubang itu – bentuk-bentuk, yang untuk seniman merupakan metafora untuk asal dan kefanaan.


Katia Engel (Augsburg, Jerman) menyelesaikan pendidikan tarinya di institut tari „Impuls“ (Bremen/Jerman) dan pada „Laban-Bartenieff Institute of Movement Studies“ (New York). Selain itu dia juga belajar pembuatan topeng, pahat dan fotografi. Karya-karyanya, baik itu berupa film, tarian dan pementasan telah banyak di tampilkan di banyak festival internasional antara lain di Asia, Amerika Selatand an USA. Katia Engel tinggal di Berlin (Jerman).


Faozan Rizal (Jawa Tengah/Indonesia) sejak remaja telah belajar tari dan melukis. Dia menyelesaikan kuliah filmnya di Institut Kesenian Jakarta dan di „La Femis“ Paris. Faozan Rizal ialah seorang pembuat film dokumenter, di samping itu dia juga bekerja sebagai juru kamera di dunia perfilman Indonesia. Dia juga terkenal karena film-film eksperimentalnya. Faozan Rizal tinggal di Jakarta (Indonesia).



Pameran Keramik Pejaten Bali: Habis Genteng Terbitlah Kodok


Waktu: 4 – 9 Mei 2010

Tempat: Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan No. 17, Jakarta



Pameran Seni Rupa BANDUNG NEW EMERGENCE Volume 3


Waktu: 2 – 22 Mei 2010

Tempat: Ruang B & Ruang Sayap Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur No. 100, Bandung, Jawa Barat


Bandung New Emergence (BNE) merupakan pameran reguler berskala dua tahunan di Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) yang bertujuan untuk memetakan perkembangan seni rupa kontemporer di Bandung melalui karya-karya seniman muda (young emerging artists).


Sejak penyelenggaraannya yang pertama (2006) BNE telah menjadi pameran yang berhasil memunculkan karya-karya dan sosok talenta muda yang kini namanya semakin berkibar dalam pameran-pameran nasional maupun internasional.


 

Pameran Seni Rupa COLD MEMORIES


Waktu: 1 – 30 Mei 2010

Tempat: Viviyip Art Room, The Promenade Lot 2-3, Jalan Warung Buncit Raya No. 98, Jakarta Selatan


Pameran karya dua perupa Andy Dewantoro dan Davy Linggar. Kedua perupa ini masing-masing tertarik dengan melukis, fotografi, serta teknologi media baru – yang mereka suguhkan dengan cara yang berbeda.


Andy Dewantoro adalah seorang pelukis dengan kecenderungan citra yang foto-sinematis. Hampir selalu menggunakan fotografi sebagai cara untuk menangkap dan merekam subyek-subyeknya, mengolahnya melalui komputer lalu kemudian memindahkannya ke atas kanvas.


Adapun Davy Linggar, dikenal seorang fotografer yang kadang melukis dan membuat obyek-obyek seni. Keduanya menggunakan medium fotografi dalam menangkap realitas di balik lensa sebagai keberangkatan berkarya. Alih-alih keduanya tak menggunakan fotografi sebagai idiom yang selesai begitu saja.


Keduanya punya kecenderungan merekayasa ulang foto maupun obyek yang akan menjadi subyek karyanya. Sebagai tindak lanjut artistik visual maupun sebagai ungkapan kritis terhadap medium, baik fotografi maupun seni lukis.



Pameran Tunggal Wisnu: Pernyataan Emosi


Waktu: 1 – 15 Mei 2010

Tempat: Titik Oranje, Jalan R.E Martadinata (Taman Pramuka) No. 181, Bandung, Jawa Barat


Kemunculan Wisnu dengan karya-karya lukisan dan gambar – setelah lebih 15 tahun tak berpameran – tampak anomali. Dari pernyataannya, Wisnu memiliki kepercayaan yang teguh pada ‘Maha Cerita’ (semua ada dalam lingkar Sunatullah). Ia menyakini pada hal-hal yang substantif dan hakiki. Lebih dari itu, ia juga percaya pada sesuatu yang konstruktif dan keindahan yang padu.


Karya-karya yang dilandasi oleh konsepsi ekspresivisme yang meyakini unsur emosi sebagai penjangkau pengetahuan yang lebih tinggi dibanding pengetahuan empiris rasio. Dibalik konsepsi itu, terletak fondasi nilai spiritualitas berupa kepasrahan total pada Allah Yang Esa.



Pameran Seni Rupa de'Facto


Waktu: 30 April – 15 Mei 2010

Tempat: Galeri Adira, Jalan Kiara Condong No. 33 E, Bandung, Jawa Barat


Pameran ini menampilkan karya-karya para perupa yang tergabung dalam Komunitas Taikotok. Mereka, antara lain, Iip Ipan, Jemi E.D, Margo S.N, M.Muzakir, dan Nico Subagja.


Kurator: Eddy Hermanto



Pameran Tunggal I Made Arya Palguna MENGGALI TULANG


Waktu: 27 April – 18 Mei 2010

Tempat: Galeri Tembi Contemporary, Jalan Parangtritis Km. 8,5 Bantul, Yogyakarta



Pameran Tunggal “Panggilan Warna dan Kata-kata Frans Nadjira”


Waktu: 29 April – 9 Mei 2010

Tempat: Bentara Budaya Bali, Jalan Prof. IB. Mantra No. 88 A, Bypass Ketewel, Gianyar, Bali


Pameran tunggal perupa dan penyair Frans Nadjira bertajuk “Panggilan Warna dan Kata-kata Frans Nadjira”. Frans Nadjira dikenal sebagai seniman yang mampu menggunakan bahasa warna dan kata-kata dengan sama baiknya.


Bahkan ia mengistilahkan keduanya sebagai “mata kiri” dan “mata kanan”. Pameran ini menampilkan 25 – 30 lukisan disertai beberapa puisi, di mana Frans menemukan mata air kreativitasnya yang tak pernah mati.



Futurotextiles :Surprising Textiles, Design & Art


Waktu : 27 April – 14 Mei 2010

Tempat: Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur No. 14, Jakarta


Futurotextiles merupakan pameran keliling yang menggabungkan unsur tekstil dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Benda aplikasi dan karya yanng terinspirasi dari mimpi dan khayalan tergila sehingga menciptakan harapan kita saat ini untuk masa depan.Lebih dari 50 seniman, desainer, arsitek, perusahaan, museum Prancis dan Indonesia akan berpartisipasi dalam pameran yang menakjubkan ini.



Pameran Project no 5: LIDAH BERCABANG (Forked Tongue)


Waktu: 25 April – 15 Mei 2010

Tempat: di Platform3, Jalan Cigadung Raya Barat No. 2, Bandung, Jawa Barat


Pameran tunggal ini menampilkan karya-karya Adhya S. Ranadireksa. Adhya, fotografer dengan fokus keahlian fotografi still life, merespon tawaran tema dari Platform3 “menyoal kolonialisme”, dengan mengetengahkan soal tubuh. Tubuh di sini adalah organ tubuh yang diurai, dipajang, juga diawetkan.


Di mata Adhya, organ-organ tubuh serupa ilustrasi. Ia mengilustrasikan tindakan kolonialis menguasai manusia jajahan lebih pada “organ dalam”, pada penguasaan indera, pada cara berpikir, cara bicara, cara pandang, cara merasa, pendek kata cara kita memandang dunia pun memahami diri sendiri.


Adhya memotret organ-organ tubuh dalam berbagai posisi yang menyarankan kiasan tertentu. Kiasan ini serupa ungkapan “lidah yang bercabang”. Organ-organ tubuh, ketika diperlakukan seperti itu, menampakan bagaimana kita, selain menjadikan tubuh sebagai objek tatapan, juga memaknainya.



Pameran Lukisan Cak Kandar


Waktu: 29 April – 28 Mei 2010

Tempat: The Ritz-Carlton Jakarta, Lingkar Mega Kuningan Kav. E.1.1. No. 11, Jakarta


Pameran bertajuk “Spirit of Work” ini menampilkan serangkaian karya perupa Cak Kandar.



Rangkaian Pementasan Drama Teater Ruang Surakarta


Waktu: 30 April, 15 Mei, dan 29 Mei

Tempat: Teater Ruang, Tanggul Dawung Wetan RT 03/XV, Surakarta, Jawa Tengah



Festival Sinema Prancis 2010


Waktu: 17 April - 10 Mei 2010

Tempat: Platinum XXI FX Plaza dan Blitz Megaplex Grand Indonesia (Jakarta), Ciwalk XXI (Bandung), Studio XXI Plaza Ambarukmo (Yogyakarta), Sutos XXI Surabaya Town Square (Surabaya) Galeria XXI (Denpasar), Studio XXI, Pasar Baru Square (Balikpapan)


Info lebih lanjut di situs Internet: www.sinema-perancis.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.