TEMPO Interaktif, Jakarta - Band Efek Rumah Kaca (ERK) berupaya melebarkan kiprah mereka di jagat musik indie tanah air dengan merilis perusahaan rekaman yang diberi nama "Jangan Marah Record." Perusahaan ini digadang-gadang sebagai ruang kreativitas bagi band-band yang tidak ditampung oleh perusahaan rekaman besar.
“Padahal, banyak band-band Indonesia memiliki kualitas musik yang bagus,” kata basis ERK, Adrian kepada Tempo di Jakarta Pusat, Rabu, (5/5).
Perusahaan ini bermarkas di Jalan Panglima Polim, Jakarta selatan. Saat ini, band yang berdiri sejak 2007 silam ini sudah menaungi empat band indie. Mereka adalah Bangkutaman, The Kucruts, Sir Dandy dan Zeke Khaseli. “Setelah rilis, kita akan membikin tur 9 kota se-Jawa buat promosi. Dimulai tanggal 7 dan selesai 16 Mei ini,” tutur pria berambut kriwil itu.
Menurut Adrian, membikin perusahaan bukan perkara mudah. Setiap personil ERK musti legowo, jatah honor manggung mereka selalu dipotong dan disisihkan selama tiga tahun belakangan demi cita-cita, bertahan di jagat musik. “Dan kita ingin balas budi terhadap teman-teman kita yang dulu pernah membantu kreativitas kita sehingga bisa menjadi seperti ini,” urai Adrian.
Grup musik yang digawangi Akbar Bagus Sudibyo (drumer), Cholil Mahmud (vokal), dan Adrian Yunan Faisal (basis) ini tidak muluk-muluk dalam mempromosikan band-band besutannya. Menurut Adrian, internet dan gelar tur dipatok sebagai alternatif pengganti promosi di televisi. “Selain biaya tidak mahal, musik kita juga tidak dilirik mereka,” tegas Adrian.
MUSTHOLIH