Pementasan yang mengetengahkan cerita "Rasanya Baru Kemarin" itu juga menampilkan beberapa seniman dari Bengkel Muda Surabaya. Namun kehadiran seniman Bengkel Muda itu sifatnya hanya sebagai pendamping.
Sutradara pertunjukan teater Zaenuri menjelaskan, pergelaran teater tersebut merupakan bagian dari terapi kemanusiaan kepada para tahanan. Zaenuri butuh waktu sekitar tiga bulan untuk mempersiapkan tujuh tahanan itu agar bisa tampil maksimal dalam dalam pementasan. "Harapan kami, setelah jiwanya mendapat sentuhan seni, para tahanan itu bisa merenungi makna hidup," tuturnya, Rabu (5/5).
Dalam cerita itu Zaenuri lebih banyak mengetegahkan sisi kelam kehidupan sang tahanan, mulai dari luar terali hingga akhirnya meringkuk dalan rumah tahanan.
Suasana di dalam tahanan yang penuh sesak juga direfleksikan Zaenuri di atas panggung. "Karena penghuninya over kapasitas, mereka sampai kesulitan tidur," kata Zaenuri yang juga pentolan Bengkel Muda Surabaya itu.
Tak lupa Zaenuri juga menyisipkan sisi-sisi lain dari perasaan sang tahanan. Misalnya, bagaimana dia menahan rindu pada kekasihnya yang ada di luar tembok rumah tahanan.
Menurut Zaenuri, ada tahanan yang merasa jiwanya masih berada di luar dan bercengkerama dengan pacarnya. "Tahanan juga manusia," imbuh seniman yang kerap menyutradarai pentas teater ini. KUKUH S WIBOWO.