Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rasa Baru Perupa Muda Bandung  

image-gnews
Pameran New Emergence di Selasar Sunaryo, Bandung. (TEMPO/ADITYA HERLAMBANG PUTRA)
Pameran New Emergence di Selasar Sunaryo, Bandung. (TEMPO/ADITYA HERLAMBANG PUTRA)
Iklan
TEMPO Interaktif, Lukisan abstrak itu seperti ledakan yang melontarkan warna-warni cerah. Di atas dua kanvas panjang yang disatukan, gambar bercat akrilik itu bagaikan kembar identik. Perbedaannya tertera di bagian bawah kanvas. Pada lukisan sebelah kanan tertulis "berdasarkan kisah nyata". Adapun kalimat "based on true story" yang terangkai terbalik berada di kanvas kiri.

Karya Reggie Aquara bertajuk How to Understand the Highly Abstract Painting Shown in Wide Screen itu mencuri perhatian pengunjung pameran Bandung New Emergence 3 di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Jawa Barat, pada Ahad sore lalu. Sebagian memuji karya yang dibuat dengan cara menempelkan sebuah kanvas kosong ke atas lukisan yang catnya masih basah itu.

Lewat karyanya tersebut, Reggie, 28 tahun, boleh dibilang keluar dari gaya lamanya. Biasanya, alumnus Jurusan Seni Lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung itu getol menggarap lukisan realis dari gambar-gambar film lengkap dengan teks terjemahan dialog pemainnya dalam bahasa Indonesia. Kali ini, karyanya berwujud idiom abstrak. Ide itu muncul dari film bajakan yang teksnya acap kali banyak salah terjemahan. "Kita tahu ada yang salah, tapi tak bisa membuktikannya secara obyektif dan tidak pernah tahu kebenarannya," kata kurator pameran Agung Hujatnikajennong.

Dari 15 seniman muda Bandung yang tampil, lebih dari separuhnya menjajal gaya baru. Misalnya, seniman yang biasa memotret, kini melukis atau mencoba konsep baru di atas media yang biasa ditekuninya. Proses coba-coba itu melibatkan tiga perupa senior Nurdian Ichsan, R.E. Hartanto, dan Prilla Tania. Mereka menjadi mentor atau pembimbing seniman yang dikelompokkan ke dalam media 2 dan 3 dimensi, serta audio visual. Bimbingan selama tiga bulan itu berlangsung sejak Februari lalu. "Para mentor hanya memberi stimulasi dan sama-sama belajar," ujar R.E. Hartanto.

Belasan karya itu ditempatkan di dua ruangan galeri Selasar. Erwin Pranata, misalnya, membuat instalasi seperti telur berdiameter sekitar 40 sentimeter berkulit garis warna-warni. Bagian tengahnya dipasangi pegas yang membuat cangkang atasnya naik-turun. Sayang, karya baru berjudul Play Lust (permainan nafsu) itu bergerak bisu. Suara degup jantung dan dengungnya gagal terdengar.

Bentuk telur yang lebih besar, karya Dita Gambiro berjudul Boil, tergantung di galeri B. Pada bagian bawahnya, berhelai-helai rambut panjang manusia menjuntai. Menurut Agung, karya itu ingin menguatkan kesan visual dan aspek keterabaan benda.

Adapun Yuki Agriardi membuat instalasi kereta angkut. Bagian atas papan beroda 75 x 75 sentimeter itu bisa diisi meja, kursi, tangga lipat, pot bunga, jam dinding, hingga kasur lipat. Semuanya terbuat dari kayu. Cocok untuk anak kos yang sering pindah tempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak ada tema yang diusung dalam pameran yang berlangsung sepanjang 2-22 Mei tersebut. Kurator hanya mengaitkan tiap karya ke proses coba-coba itu. Menurut Agung, perupa muda Bandung saat ini perlu banyak menggali sesuatu yang baru agar berkembang. "Eksplorasi ini penting ketika seniman muda jadi komoditas," katanya.

Sunaryo dalam pidato pembukaannya menyatakan karya-karya dalam pameran ini memberikan inspirasi baru. Tapi perupa muda Bandung masih kurang ngotot dalam bekerja. "Etos kerjanya masih harus di-push," ujarnya.

Buktinya, sekitar satu jam sebelum pameran dibuka, masih ada karya yang digotong-gotong untuk dipasang. Idealnya, menurut Sunaryo, seminggu sebelumnya seluruh karya sudah terpasang di dinding galeri.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.