TEMPO Interaktif, Praha - Tak seperti biasanya, halaman kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Praha, Ibu Kota Republik Ceko, Ahad (2/5), tampak ramai.
Tak hanya oleh orang Indonesia, tapi justru kebanyakan warga Ceko. Ada orang tua, anak muda, bahkan anak-anak.
Sementara di panggung, beberapa bocah Ceko tanpa ragu melenggak-lenggok menarikan tarian Bali. Meski ada beberapa tampak kaku. Kemarin, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Ceko menggelar Festival Seni Indonesia. "Ini sangat menarik bagi saya. Apalagi saya pernah beberapa bulan tinggal di Yogyakarta," aku seorang warga Praha yang mengunjungi acara tersebut.
Bukan sekadar ajang mengobati kangen. Menurut penulis buku tentang budaya Minangkabau yang bukunya diluncurkan di acara ini, Mariana Pflegererva-Narendra, kebanyakan orang Ceko tidak tahu tentang Indonesia. "Jadi acara ini menarik dan penting," katanya.
Tak berlebihah. Ketika rintik hujan mulai turun, tak ada pengunjung yang beringsut. Bahkan beberapa orang membuka payung.
Dalam Festival Seni Indonesia yang pertama digelar di kompleks Kedutaan Indonesia di Praha ini, para pengunjung tak hanya disuguhi tarian oleh bocah-bocah Ceko. Mereka juga disuguhi pertunjukan tari-tarian dan lagu-lagu dari Indonesia oleh para mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta, yang ke Praha dalam acara Kunjungan Budaya dan Akademik. Ada tarian Bali, Kalimantan, Sumatera, hingga Papua.
Selain itu, pengunjung juga bisa membeli makanan atau kerajinan Indonesia di bazaar yang digelar di bagian pinggir halaman. Sementara di gedung samping, digelar pameran karya anak-anak sekolah dasar di Praha, seperti kerajinan tanah liat maupun gambar, ada juga peta Indonesia.
"Ini untuk mempromosikan Indonesia sehingga warga Ceko lebih kenal dengan Indonesia," ujar Aziz Nurwahyudi, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Indonesia untuk Ceko. "Juga lebih mendekatkan masyarakat kedua negara."
Tak heran, pada acara tersebut juga digelar pertunjukan seni oleh warga Ceko, baik berupa tarian Ceko maupun tarian Indonesia. Beberapa warga Ceko yang telah pulang dari program bea siswa Darma Siswa ke Indonesia mengajari warga Ceko tarian Indonesia. Beberapa orang, baik anak-anak maupun orang dewasa bisa menarikan tarian Indonesia.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, acara yang memadukan sektor budaya dan pendidikan ini untuk menunjukkan pluralisme Indonesia. Ini untuk menunjukkan bahwa di Indonesia ada keberagamanan suku, seni dan budaya, juga agama. Tapi mereka bersatu. "Live together in harmony," katanya.
Selain itu, diharapkan, ada saling memahami antara masyarakat kedua negara. "Saling mengenal adalah langkah pertama untuk saling mencintai. Dan saling mencintai akan membawa kita ke dunia yang lebih damai."
Purwani Diyah Prabandari