“Tahun lalu, program ini sudah menemukan 15 Mutiara Bangsa,” kata Paul Bernard, dari pihak Kraftig, dalam jumpa wartawan di Jakarta, Rabu lalu. Dari para mutiara itu, para finalis telah menyebarkan keahlian mereka kepada masyarakat.
Mutiara bangsa yang dimaksudkan adalah sosok individu ataupun institusi yang tanpa lelah berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di manapun ia berada lewat karya seni-budaya.
Seperti seorang mutiara dari Yogyakarta, yang mampu membuat terobosan baru dengan “menyulap” kotoran sapi menjadi bahan baku pembuatan keramik dan gabah. “Inovasi ini bisa menambah nilai ekonomis,” ujar Paul.
Tahun ini, lewat tema Sehari Berbagi Baik sebuah ikhtiar tengah ditebarkan untuk mengajak orang berbuat kebaikan. “Menjadi orang yang bermanfaat adalah sebuah tujuan mulia dalam kehidupan berbangsa,” ujar Yenny Wahid, putri almarhum Gus Dur, yang hadir sebagai partisipan.
AGUSLIA HIDAYAH