TEMPO Interaktif, Menjadi pendidik, Becky Tumewu tidak ingin dicap sebagai sosok yang galak. Rupanya, presenter yang bernama lengkap Rebecca Tumewu ini punya pengalaman dengan guru yang galak. Sambil tersenyum manis, pemilik sekolah presenter dan master of ceremony itu buka kartu tentang kenakalannya semasa remaja dulu.
"Sewaktu di SMA Santa Ursula dulu, saya pernah bersikap nakal. Mungkin ini yang membuat saya kapok menjadi guru galak," kata dia sambil terbahak saat ditemui seusai menjadi pembicara dalam peluncuran sebuah buku di Plaza Indonesia, pekan lalu.
Dia mengisahkan, waktu itu dia bersama teman sekelasnya mengerjai sang guru dengan memberikan balsam pedas di kursinya hingga si guru kepanasan. "Meski sekelas dihukum, kami kompak, tidak ada yang mau mengaku sama sekali," ujar Becky.
Mengingat kisah ini membuatnya dilanda perasaan bersalah dan tidak enak hati. "Akhirnya saya berusaha memaafkan diri sendiri tentang kenakalan itu," tuturnya bijak.
Menurut wanita kelahiran 27 Mei 1970 ini, segala kenakalan remaja sudah selesai. Dan nostalgia kenakalan yang dilakukan dengan para guru diakui Becky membentuk pribadinya seperti sekarang.
Dia terinspirasi oleh kepala sekolah di SMA-nya, yang mengatakan bahwa seorang anak tidak penting hanya pintar, tapi juga mesti peduli terhadap lingkungan. "Nasihat beliau, sekolah tidak hanya mengisi otak, tapi juga hati. Nasihat ini membuat saya berarti," ujarnya.
l NUR ROCHMI