Tahun ini, tema yang diambil adalah Kepergok Membaca. Menurut Publicyst World Book Day Indonesia Bayu Bergas, tema tersebut dipilih untuk menarik perhatian masyarakat terhadap kegiatan membaca di lingkungan sekitarnya.
Bayu menyatakan, World Book Day dibagi menjadi tiga sesi. Pertama, Temu Komunitas Baca, yang digelar 23-25 April. Kedua, Temu Penulis Bacaan Anak (Peluncuran 180 Bacaan Anak Indonesia), 1-2 Mei mendatang. Kedua sesi itu digelar di Pasar Festival.
Adapun sesi ketiga, Temu Penulis Muda, akan diselenggarakan di Museum Bank Mandiri, Jakarta, sepanjang 15-16 Mei mendatang. Tema yang akan diusung pada sesi ketiga adalah Kebiasaan Menulis. “Kalau kita menjadi pembaca semua, enggak ada yang jadi penulis. Lalu, kalau kita jadi penulis semua, enggak ada yang membaca,” kata Bayu.
Selain itu, dalam acara tersebut juga diluncurkan Gerakan Hibah Buku. Ini untuk menyambut Hari Buku Nasional pada 17 Mei. Kegiatan tersebut berupa pengumpulan buku yang akan dihibahkan ke sejumlah taman bacaan masyarakat.
Salah satu acara inti World Book Day kali ini adalah kampanye foto Kepergok Membaca. Ada 100 foto dan 25 ilustrasi yang dipamerkan. Foto-foto itu datang dari berbagai wilayah di Tanah Air dan sangat menggambarkan Indonesia. Nantinya, foto-foto tersebut akan mengisi buku 100 Foto Kepergok Membaca yang akan diterbitkan pada Juni mendatang.
Bayu menyatakan, klasifikasi foto yang tampil di pameran tersebut, antara lain, foto itu benar-benar asli memergoki, tanpa dibuat-buat. Lalu, foto itu juga mengandung konsep ruang, yang mengartikan perputaran kehidupan orang yang ada di situ.
“Dari kurator juga enggak ada batasan harus menggunakan kamera jenis tertentu. Memakai handphone juga bisa. Makanya sebagian fotonya pecah karena resolusinya rendah,” Bayu menjelaskan.
Begitulah. Dalam acara tersebut juga digelar talkshow. Sabtu siang kemarin, misalnya, diadakan talkshow tentang “Peneliti Muda Memanfaatkan Keanekaragaman Hayati Indonesia”. Menghadirkan pembicara dari Fosca (Forum of Scientist Teenagers), yang beranggotakan anak-anak SMA. Dalam talksow tersebut, Fosca memaparkan beberapa riset mereka. Misalnya, tentang bagaimana zat-zat kimia yang terkandung dalam satu makanan.
YENNY SHANDRA DEWI