Kappaletta, yang berarti lagu dalam bahasa Finlandia, beraksi seperti pengamen. Bedanya, lagu-lagu yang dinyanyikan Lioni dengan iringan gitar Pepeng itu harus sesuai dengan keinginan pemesannya. Sebagai pelengkap, mereka juga memberikan bunga atau coklat.
Reaksi orang-orang yang diberi pesan itu beragam. Awalnya ada yang merasa kaget, bingung, senang, sampai ada yang menangis dan terharu. "Kami belum pernah dimarahi atau diusir orang," kata Niken, bagian administrasi Kappaletta.
Salah satu yang mendapat kiriman Syarif Maulana menyatakan, kiriman telegram bernyanyi Kappaletta itu sangat berkesan. "Jantung saya serasa ditinju. Ada rasa haru, tapi kaget lebih mendominasi," ujarya. Ia pernah menerima kiriman lagu Jason Mraz, Lucky I'm In Love with My Best Friend, dari sang pacar yang membuat hatinya riuh.
Menurut Niken, pemesan telegram bernyanyi itu umumnya anak-anak muda berusia 20-30 tahun. Setiap lagu yang kadang diselipi kartu ucapan itu ditujukan buat pacar, suami, orang tua, juga kakek dan nenek mereka. "Belum lama kami menyanyi di kuburan, ada yang pesan lagu buat pacarnya yang sudah meninggal," kata guru seni sebuah sekolah dasar di Bandung itu.
Kappaletta pun pernah diminta tampil untuk mengingatkan seseorang supaya membayar hutang. "Tapi batal karena orangnya keburu bayar duluan," ujar Niken.
Dalam sebulan, rata-rata ada 4 pesanan telegram bernyanyi dari Bandung dan Jakarta. Mereka siap menyanyikan lagu apa saja. Untuk lagu-lagu daerah, Mandarin, atau Latin, mereka minta waktu 3 hari untuk latihan dan menyiapkan lagu.
Kelompok yang terbentuk pada Januari 2010 itu awalnya hanya iseng-iseng untuk melepas penat di sela kerja dan kuliah mereka. Kini, untuk sebuah telegram bernyanyi, Kappaletta menetapkan biaya Rp 50 ribu untuk setiap lagu, plus bunga atau coklat, serta kartu ucapan.
ANWAR SISWADI