Petaka itu berawal ketika mereka melakukan perjalanan dengan mobil ke daerah pedalaman hutan. Harapannya, mereka akan menemukan lokasi pemotretan dengan latar belakang suasana alam yang masih asri. Bersama fotografer Damian (Dallas) dan perwakilan perusahaan Heaven's Secret, Alex, mereka hendak membuat sebuah foto sesi bertema Wild Fantasy.
Supir mereka menolak mengantarkan mereka memasuki hutan lebih dalam lagi, setelah melewati warga kampung yang tengah memberi sesajen untuk dedemit penjaga hutan. Akhirnya Alex memutuskan untuk menyetir mobil sendiri, namun ternyata dia melindas sesajen-sesajen penduduk hingga kacau berantakan. Dari situlah petaka itu mulai mengintai mereka. Dan adegan-adegan menegangkan dan seram mulai mengocok adrenalin para penonton.
Begitulah kisah dalam Taring, film terbaru arahan sutradara Rizal Mantovani. Film ini menyuguhkan sebuah sensasi yang memadukan horor dengan adegan sensual. Rizal menyebut genre film besutannya itu adalah Creature Horor.
“Ini jenisnya beda dengan film saya yang dulu, Air Terjun Pengantin,” kata Rizal suusai peluncuran film tersebut di Jakarta, Rabu kemarin. Menurut Rizal, filmnya ini adalah sebuah karya eksperimentasinya.
Rizal menambahkan, genre ini lebih menonjolkan sosok sang hantu sebagai legenda atau fiksi baru. “Seperti film Alien atau Babi Ngepet, film ini menonjolkan sosok sang mahluk yang mirip harimau atau siluman dan mungkin juga setan. Tapi intinya, mahluk ini bisa membunuh,” ujarnya menjelaskan.
Meski begitu, secara keseluruhan, film ini terlihat sama dengan sebelumnya yang memunculkan kontroversi sang pemain, Tamara Bleizeinsky. “Ya, memang konsep jitu saya masih memadukan antara adrenalin dan gairah menjadi satu paket,” katanya.
AGUSLIA HIDAYAH